Abstrak
Pembelajaran Keterampilan Berbicara (Studi Kasus Di Smk Negeri Kabupaten Karanganyar)
Oleh :
Susilo Adi Setyawan - K1207035 - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan,
kendala-kendala yang dihadapi, dan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru untuk
mengatasi kendala-kendala yang ditemui dalam pembelajaran keterampilan
berbicara pada SMK Negeri di Kabupaten Karanganyar.
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Strategi penelitian yang
digunakan adalah studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah
peristiwa pembelajaran di kelas, informan, dan dokumen. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara, teknik pengamatan langsung atau observasi, dan teknik
analisis dokumen. Validitas data diperoleh melalui triangulasi metode, triangulasi
sumber data, dan review informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik analisis model interaktif (interactive model of analysis).
Simpulan yang diperoleh dari penelitian sebagai berikut. Perencanaan
pembelajaran keterampilan berbicara di SMK Negeri Kabupaten Karanganyar dalam
bentuk RPP masih dalam bentuk mentah dan belum dikembangkan. Pelaksananaan
pembelajaran keterampilan berbicara secara umum dapat dilaksanakan dengan baik
ditinjau dari: (1) adanya persiapan yang cukup; (b) pemilihan bahan dan materi ajar
dipilih dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa dan visi sekolah; (c)
penerapan strategi metode pembelajaran menarik dan menuntut keaktifan siswa; dan
(d) evaluasi yang dilakukan dalam pembelajaran keterampilan berbicara
menyangkut aspek kebahasaan maupun nonkebahasaan dan evaluasinya pun
mengajak peran serta siswa. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembelajaran keterampilan berbicara di antaranya: (a) siswa sulit berbicara di depan
umum karena belum terbiasa; (b) sumber atau materi ajar yang digunakan mengacu
pada LKS yang kandungan materinya kurang mendukung dalam; (c) jam pelajaran
mata pelajaran bahasa Indonesia dirasa kurang; (d) terdapat beberapa LCD di
beberapa kelas yang rusak dan belum adanya laboratorium bahasa yang memenuhi
standar; dan (e) masih ada penggunaan bahasa ibu (bahasa Jawa) dalam
pembelajaran.Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi permasalahan yang
ditemui tersebut, yaitu: (a) mencoba memahami karakter siswa dan memotivasi
siswa; (b) mencari bahan atau materi ajar tersebut dari sumber luar berupa Buku
Sekolah Elektronik (BSE) atau sumber-sumber lain di internet; (c) guru membagi
siswa menjadi beberapa kelompok dan guru memberikan penilaian keterampilan
berbicara kepada siswa berdasarkan pengamatan guru terhadap siswa di luar
pembelajaran; (d) rusaknya fasilitas elektronik dan belum tersedianya laboratorium
bahasa yang memadai bukanlah menjadi kendala yang berarti karena pembelajaran
dapat dilakukan di dalam kelas dan jumlah audience yang sedikit; dan (e) guru
memiliki fungsi kontrol dengan memberikan pembenaran kepada siswa yang masih
menggunakan bahasa Jawa dalam berpendapat selama pembelajaran berlangsung.