Abstrak


Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Adopsi Pupuk Bioorganik Di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Dewi Aprilia Pasolina - H0407029 - Fak. Pertanian

Pada masa revolusi hijau, penggunaan pupuk kimia dianggap sebagai suatu jaminan akan keberhasilan petani untuk usahataninya. Lambat laun penggunaan pupuk kimia ternyata diketahui mempunyai efek merusak tanah. Dengan adanya permasalahan tersebut, pemerintah beserta masyarakat mencoba membuat terobosan dengan berbagai alternatif yang dapat memberikan jalan keluar dari dampak penggunaan pupuk kimia tersebut, serta dengan tidak melupakan kepedulian terhadap lingkungan. Suatu alternatif teknologi pertanian yang dirasa dapat mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pupuk bioorganik. Petani biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengadopsi sebuah inovasi. Adopsi pupuk bioorganik di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri sebagai suatu proses hingga akhirnya petani memutuskan untuk menerapkan atau tidak menerapkan inovasi berhubungan dengan banyak faktor. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi pupuk bioorganik di Kecamatan Pacimantoro Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini bertujuan mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi pupuk bioorganik di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri. Mengkaji adopsi pupuk bioorganik di Kecamatan Pracimantoro Kecamatan Wonogiri. Mengkaji hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi pupuk bioorganik dengan adopsi pupuk bioorganik di Kecamatan Pracimantoro Kecamatan Wonogiri. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional Random Sampling dengan sampel sebanyak 40 responden. Untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan adopsi pupuk bioorganik dengan adopsi pupuk bioorganik di Kecamatan Pracimantoro digunakan uji korelasi rank Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umur petani tergolong dalam kategori muda, pendidikan formal petani tergolong tinggi yaitu tamat SLTA, pendidikan nonformal petani tergolong tinggi, luas usahatani petani tergolong luas yaitu 1,48-1,88, pendapatan petani tergolong tinggi yaitu Rp. 1.260.001- Rp. 1.580.000, dan persepsi mengenai sifat inovasi tergolong baik. Adopsi pupuk bioorganik di Kecamatan Pracimantoro termasuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis uji korelasi rank spearman dengan tingkat kepercayaan 95% terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan formal, pendidikan formal dan sifat inovasi. Namun pendapatan dan luas usahatani berhubungan tidak signifikan dengan adopsi pupuk bioorganik.