Abstrak


Prioritas Rehabilitasi Sistem Drainase Mikro Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Kali Pepe Hulu Kota Surakarta


Oleh :
Habib Ismail - I0104075 - Fak. Teknik

Banjir merupakan salah satu masalah yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara maksimal. Banjir yang terjadi di Kota Surakarta tidak terlepas dari kondisi geografis serta kinerja sistem drainase baik secara makro maupun mikro. Oleh karena itu diperlukan sebuah pemeliharaan sistem drainase. Pemeliharaan sistem drainase termasuk rehabilitasi sangat diperlukan agar sistem drainase dapat berfungsi dengan baik. Keterbatasan anggaran Pemda Surakarta menuntut diadakannya penetapan prioritas rehabilitasi saluran drainase. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Evaluatif. Obyek studi adalah sistem jaringan drainase mikro DAS Kali Pepe Hulu Kota Surakarta. Analisis perhitungan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP ) dan program komputer Criterium Decision Plus (CDP) versi 3.0. Studi ini menggunakan data primer dengan cara menyebarkan kuisioner kepada masyarakat sekitar Kali Pepe. Rehabilitasi sistem drainase mikro DAS Kali Pepe Hulu, kriteria yang menjadi dasar penentuan prioritas rehabilitasi adalah Partisipasi Masyarakat, Tingkat Kerusakan Saluran, Luas Area Layanan, Estimasi Biaya Rehabilitasi. Hasil analisis Metode AHP dengan menggunakan program komputer Criterium Decision Plus (CDP) versi 3.0 prioritas rehabilitasi didahulukan pada saluran Taruma Negara : 1/3 Adi Sumarmo s/d Kali Pepe dengan nilai 0,150 atau 15 %. Untuk selanjutnya berurutan dari saluran Jl. Singosari Timur dengan 11,5 %, saluran Wonorejo - Bayan dengan 11,3 % , saluran Ngipang – Mangunsarkoro dengan 11,1 %, saluran Kp. Minapadi ( Jl. Demak Bintaro ) dan saluran Kahuripan Timur – Kali Pepe dengan 10,9 %, saluran Pleret – Belakang Pengadilan Agama dengan 10,2 %, saluran RT 05 RW 04 dengan 9,9 %, dan yang terakhir saluran Kp. Banyuagung dengan 9,1 %.