Abstrak


Wayang “Kampung Sebelah” Kajian Tentang Boneka Wayang Kulit Kreasi Baru (Sebuah Pendekatan Kritik Holistik)


Oleh :
Figur Rahman Fuad - K3207025 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Latar belakang kemunculan boneka Wayang Kampung Sebelah, (2) Proses kreatif penciptaan boneka Wayang Kampung Sebelah, (3) Bentuk rupa dan watak boneka Wayang Kampung Sebelah, (4) Tanggapan penghayat terhadap boneka Wayang Kampung Sebelah. Strategi yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan memanfaatkan informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan). Validitas data dicapai dengan menggunakan triangulasi sumber dan review informant. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kritik holistik. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Latar belakang kemunculan boneka Wayang Kampung Sebelah berawal dari keprihatinan seniman terhadap kondisi pertunjukan wayang kulit Purwa yang semakin kehilangan fungsi tuturnya. Kesenjangan komunikasi antara dalang dan masyarakat menjadi pemicu seniman untuk menciptakan pertunjukan wayang kreasi baru yang akhirnya dikenal sebagai Wayang Kampung Sebelah. (2) Proses kreatif penciptaan boneka Wayang Kampung Sebelah meliputi: penggalian ide, penuangan ide ke dalam bentuk sketsa, pembuatan boneka dari kulit kerbau dengan teknik tatah, penyatuan bagian-bagian wayang dan mewarnai. (3) Bentuk rupa Wayang Kampung Sebelah berupa sosok-sosok masyarakat kampung dengan berbagai profesi, berwujud manusia dengan bentuk tubuh yang dideformasi terutama pada bagian tangannya yang panjang seperti pada boneka wayang kulit Purwa, tokoh-tokoh boneka wayang kampung sebelah yaitu: Lurah Somad (sosok pemimpin berwatak inkonsisten), Eyang Sidik Wacono (sosok sesepuh berwatak egaliter dan bijaksana), Blegoh (sosok ibu rumah tangga berwatak temperamental), Mbah Keblak (sosok Ibu berwatak bijaksana), Sodrun dan Parjo (sosok hansip berwatak tegas serta humoris), Mbah Modin (sosok pemimpin ritual keagamaan berwatak humoris), Silvy (sosok Pekerja Seks Komersial berwatak genit), Karyo (sosok kepala rumah tangga, tukang becak berwatak keras dan emosional), Kampret (sosok pemuda pengangguran berwatak kritis), Jhony (sosok pemuda yang tidak berprinsip), Sodrun dan Parjo (sosok hansip berwatak tegas dan humoris). (4) Tanggapan penghayat terhadap wayang kampung sebelah cukup positif. Boneka Wayang Kampung Sebelah dinilai dengan tema yang diangkat oleh senimannya.