Abstrak


Perbanyakan tanaman mabai (Pongamia pinnata L.) secara in vitro


Oleh :
Andriyana Setyawati - H1107002 - Fak. Pertanian

Mabai (Pongamia pinnata L. Pierre) adalah pohon legume multiguna yang berasal dari India, salah satu pohon yang bijinya dapat menghasilkan minyak nabati non-pangan yang potensial. Pongamia (Pongamia pinnata L.), merupakan tanaman alternatif untuk menghasilkan biodisel. Metode kultur jaringan digunakan sebagai salah satu cara untuk memperbanyak mabai dengan mengkombinasikan media dari zat pengatur tumbuh NAA dan BAP. Tujuan penelitian ini mendapatkan komposisi konsentrasi NAA dan sitokinin BAP yang tepat dan mengetahui interaksi berbagai konsentrasi penambahan BAP kombinasi dengan NAA terhadap arah pertumbuhan mabai. penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada Bulan Februari 2011-Desember 2011. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi NAA, yaitu :0 ppm, 0,25 ppm, 0,5 ppm, dan 1,0 ppm. Faktor kedua adalah BAP, yaitu :0 ppm, 0,5 ppm, 1,0 ppm, dan 1,5 ppm. Variabel pengamatan meliputi persentase pembentukan tunas, saat muncul tunas, jumlah tunas yang terbentuk, tinggi tunas, jumlah daun, saat muncul akar, saat muncul kalus. Data hasil penelitian di analisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak hanya tunas yang tumbuh tetapi juga kalus dan akar. Kombinasi BAP 1,5 ppm dengan NAA 1,0 ppm memberikan hasil yang terbaik dalam persentase pertumbuhan tunas yaitu 66,7%. Konsentrasi BAP tinggi dengan NAA rendah memberikan hasil terbaik dalam pembentukan kearah tunas. Mabai (Pongamia pinnata L. Pierre) is a multipurpose tree legume that originated in India, one of the trees whose seeds can produce non-food edible oil potential. Pongamia is an alternative crop for producing biodiesel. Tissue culture method was used as a way to produce mabai by combining the plant growth regulators NAA and BAP. The purpose of this research was to study the concentration of NAA and BAP and to know interaction of the addition of various concentrations of BAP combined with NAA on the growth of mabai This research was conducted at the Laboratory of Plant Physiology and Biotechnology Faculty of Agriculture, University of Sebelas Maret Surakarta from February until December 2011. This research was use Completely Randomized Design (CRD) with two factor treatments with three replications. The first factor was the concentrated of NAA, that was : 0 ppm, 0.25 ppm, 0.5 ppm, and 1.0 ppm. The second factor was the BAP, that was : 0 ppm, 0.5 ppm, 1.0 ppm, and 1.5 ppm. The Observation variables was include the percentage of shoots formation, when the shoots appear, the number of shoots formed, shoot height, leaf number, when the roots appear, as it appears callus. The research of analysis data was in descriptive analysis. The results showed that not only shoots that grew but also callus and roots. The combination of BAP 1.5 ppm to 1.0 ppm NAA gave the best result in percentage growth of 66.7% shoots. High concentrations of BAP with low NAA gave the best results in the formation towards the shoots.