Abstrak


Pengaruh Penambahan Serat Abaka Terhadap Kuat Lentur Geopolymer Mortar Berbahan Dasar Abu Terbang


Oleh :
Demas Purnama Andhy Akbar - I1107005 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Fly ash-based geopolymer mortar merupakan mortar berbahan dasar 100% fly ash. Fly ash tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen, karena alasan tersebut diperlukan alkali aktivator yaitu Sodium Hidroksida (NaOH) dan Sodium Silikat (Na2SiO3) untuk membantu proses polimerisasi. Geopolymer mortar dipilih sebagai bahan patch repair karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan mortar lainnya yaitu kuat, tahan lama, ramah lingkungan, tahan terhadap korosi dan tahan api. Geopolymer mortar dengan bahan tambah serat diharapkan dapat meningkatkan sifat fisik mortar menjadi lebih tahan retak dan tahan benturan (menambah daktilitas). Serat abaka lebih dipilih dibandingkan serat alami lainnya karena karakteristik serat yang bagus, tahan terhadap lingkungan alkali dan kuat tarik mencapai 1700 MPa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kadar volume serat dan panjang serat terhadap kuat lentur fly ash-based geopolymer mortar. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu membuat benda uji berupa balok dengan ukuran 100 x 100 x 500 mm berdasarkan ASTM C-78. Kadar volume serat yang digunakan adalah variasi 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% dari volume benda uji. Sedangkan panjang serat yang digunakan adalah variasi 10 mm, 20 mm dan 30 mm. Rasio air binder yang digunakan sebesar 0,25 dengan modulus alkali 1,25 dan kadar aktivator 49%. Hasil percobaan akan diperoleh data beban maksimal (saat terjadi keruntuhan) dan lendutan (setiap kenaikan beban 50 kg) pada masing-masing benda uji. Dari data tersebut dapat dianalisis menjadi nilai kuat lentur (modulus of rupture) dan kekakuan pada masing-masing benda uji. Analisis data menunjukkan bahwa penambahan serat abaka pada repair mortar cenderung meningkatkan nilai kuat lentur (modulus of rupture). Pengaruh kadar volume serat terhadap peningkatan kuat lentur dinyatakan dalam suatu grafik yang menghubungkan titik satu dengan titik lainnya. Grafik dibuat halus dengan fitur dari excel, lalu dicari nilai optimumnya dengan cara memplotkan garis bantu secara manual dari titik puncak grafik. Sedangkan pengaruh panjang serat terhadap peningkatan kuat lentur dinyatakan dalam suatu grafik dengan persamaan y = -0,002x2 + 0,005x + 0,9995 untuk 0,25%, y = -0,0097x2 + 0,0416x + 1,0011 untuk 0,5%, y = -0,0192x2 + 0,0867x + 0,9981 untuk 0,75% dan y = -0,0137x2 + 0,0676x + 0,999 untuk 1%. Pengaruh kadar volume serat terhadap kekakuan dinyatakan dalam suatu grafik dengan persamaan y = -205022x2 + 244240x + 299887 untuk 10 cm, y = -21256x2 + 102221x + 305354 untuk 20 cm dan y = -81299x2 + 158881x + 292303 untuk 30 cm. Kuat lentur tertinggi dari fly ash-based geopolymer didapatkan pada kadar volume serat 0,8% - 0,75% dan panjang serat 2 cm – 2,3 cm.