Abstrak


Skrining Aktivitas Anti-Quorum Sensing Fraksi Etanolik Enam Tanaman Obat Dengan Bakteri


Oleh :
Dian Fajar Ariyani - M0407030 - Fak. MIPA

Pengobatan dengan antibiotik yang tidak tepat baik waktu maupun dosis pemberian dapat berdampak munculnya resistensi bakteri. Pendekatan lain yang diperlukan dalam pencegahan infeksi, salah satunya yaitu metode berbasis quorum sensing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas anti-quorum sensing bakteri Chromobacterium violaceum dari fraksi etanolik sampel segar dan sampel kering enam tanaman obat di Indonesia. Fraksi etanolik yang digunakan berasal dari jenis sampel segar dan kering enam tanaman obat (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk., Eugenia polyantha Wight., Geranium radula Cavan., Canna edulis Ker., Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott., dan Dioscorea alata L.). Fraksi etanolik tanaman diuji aktivitas anti-quorum sensingnya dengan bakteri C. violaceum menggunakan metode well diffusion. Konsentrasi fraksi yang diujikan adalah 2, 4, 6, 8, dan 10 mg/mL. Fraksi yang mempunyai aktivitas anti-quorum sensing akan membentuk zona hambat berupa cincin zona pertumbuhan sel yang tidak berwarna di sekitar sumuran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraksi yang memiliki aktivitas anti-quorum sensing adalah fraksi etanolik sampel segar dan kering dari H. corymbosa, E. polyantha, G. radula, C. edulis, dan X. sagittifolium. Fraksi yang memiliki kemampuan terbesar dalam menghambat quorum sensing C. violaceum yaitu fraksi etanolik G. radula segar pada konsentrasi 10 mg/mL. Penelitian ini menunjukkan bahwa G. radula berpotensi sebagai agen anti-quorum sensing yang dapat dimanfaatkan dalam bidang farmakologi. Kata kunci: Chromobacterium violaceum, anti-quorum sensing, infundasi, tanaman obat