;

Abstrak


Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) dan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) ditinjau dari adversity quotient siswa


Oleh :
Siti Nureini - S850809315 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pembelajaran matematika pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV), manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, model pembelajaran TTW atau model pembelajaran NHT. (2) Pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPLDV, manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik, siswa yang termasuk kelompok climbers, kelompok campers, atau kelompok quitters. (3) Pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPLDV, pada siswa yang termasuk kelompok climbers, manakah yang memberikan prestasi yang lebih baik, model pembelajaran TTW atau model pembelajaran NHT. (4) Pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPLDV, pada siswa yang termasuk kelompok campers, manakah yang memberikan prestasi yang lebih baik, model pembelajaran TTW atau model pembelajaran NHT. (5) Pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPLDV, pada siswa yang termasuk kelompok quitters, manakah yang memberikan prestasi yang lebih baik, model pembelajaran TTW atau model pembelajaran NHT. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP di Surakarta pada semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 218 orang, dengan rincian 111 orang untuk kelas dengan model pembelajaran TTW dan 107 orang untuk kelas dengan model pembelajaran NHT. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah Stratified Cluster Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes hasil belajar matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel serta angket Adversity Quotient siswa dalam bentuk pilihan ganda. Pada uji coba butir tes hasil belajar matematika diuji tentang reliabilitas, indeks kesukaran dan daya beda. Sedangkan uji coba instrumen butir angket Adversity Quotient siswa diuji tentang konsistensi internal dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama, dengan taraf signifikan 5%. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat, yaitu: uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dan hasilnya adalah normal dan homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPLDV: (1) Prestasi belajar matematika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran TTW sama dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran NHT. (2) Prestasi belajar matematika siswa kelompok climbers lebih baik dibandingkan kelompok campers dan kelompok quitters, sedangkan prestasi belajar matematika siswa kelompok campers sama dengan kelompok quitters. (3) Pada kelompok climbers, pembelajaran dengan model TTW maupun NHT menghasilkan prestasi belajar yang sama. (4) Pada kelompok campers, pembelajaran dengan model TTW maupun NHT menghasilkan prestasi belajar yang sama. (5) Pada kelompok quitters, pembelajaran dengan model TTW maupun NHT menghasilkan prestasi belajar yang sama