Abstrak


Pengaruh Penggunaan Material Daur Ulang pada Beton Memadat Mandiri terhadap Kuat Tekan, Modulus Elastisitas, dan Kuat Lentur.


Oleh :
Kurnia Widiantoro - I0107097 - Fak. Teknik

Beton memadat mandiri (Self Compacting Concrete, SCC) merupakan inovasi dalam pembuatan beton dalam mengatasi bentuk bangunan yang kompleks, dan bertulangan rapat. Penggunaan material daur ulang merupakan salah satu usaha memanfaatkan limbah yang ada sekaligus memberikan nilai keberlanjutan pada proses produksi beton. Pembuatan SCC menggunakan agregat daur ulang merupakan salah satu upaya pembuatan beton ramah lingkungan sekaligus mengatasi permasalahan pengerjaan dan pencetakan pada beton konvensional. Penelitian ini bertujuan mempelajari efek dari penggunaan agregat daur ulang terhadap kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat lentur beton SCC. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 11 jenis campuran yang diuji dengan tiga buah benda uji untuk tiap campuran. Terdapat tiga jenis agregat kasar yang digunakan, yaitu : agregat alami pecah, agregat alami bulat dan agregat daur ulang. Agregat daur ulang digunakan sebagai pengganti agregat alami dengan persentase 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% terhadap total agregat keseluruhan. Benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dan balok berukuran 10 cm x 10 cm x 50 cm. Kuat desak, modulus elastisitas, kuat lentur dan beton serat SCC diuji pada umur beton 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan SCC menunjukkan bahwa apabila dikombinasikan dengan agregat alami pecah, agregat daur ulang dapat menurunkan nilai kuat tekan sebesar 12,26% (dari 50,74 MPa menjadi 44,52 Mpa). Namun apabila dikombinasikan dengan agregat alami bulat, kuat tekan meningkat 62,78% (dari 27,35 MPa menjadi 44,52 MPa). Nilai modulus elastisitas cenderung fluktuatif baik pada SCC kombinasi agregat alami pecah dengan agregat daur ulang (kenaikan terbesar +27,08% untuk penggunaan 40% agregat daur ulang dan penurunan terbesar -36,01% untuk penggunaan 60% agregat daur ulang) maupun SCC kombinasi agregat alami bulat dengan agregat daur ulang (kenaikan terbesar +63,64% untuk penggunaan 80% agregat daur ulang dan penurunan terbesar -21,82% pada kadar 40%). Hasil pengujian kuat lentur SCC kombinasi agregat alami pecah dengan agregat daur ulang fluktuatif namun cenderung naik, dengan kenaikan tertinggi pada penggunaan 80% daur ulang, yakni naik 61,29% dan kenaikan terendah terjadi pada penggunaan 100% daur ulang, yakni 9,68%. Kuat lentur SCC kombinasi agregat alami bulat dengan daur ulang mencapai nilai tertinggi pada kadar 0% dan mencapai nilai terendah pada kadar 20% dan 100%.