Abstrak


Pengaruh Variasi Kemiringan Pada Hulu Bendung dan Penggunaan Kolam Olak Tipe Solid Roller Bucket Terhadap Loncat Air dan Gerusan Setempat


Oleh :
Jati Irawan - I1107057 - Fak. Teknik

Bendung merupakan bangunan air yang berfungsi meninggikan muka air sungai, di beberapa tempat, hulu bendung sering dibuat miring dengan variasi 3:1, 3:2 dan 3:3. Akibat didirikanya bendung terjadi loncat hidrolis yaitu perubahan aliran subkritis menjadi superkritis dan kembali lagi menjadi subkritis, proses ini mengakibatkan gerusan lokal di hilir bendung. Untuk mengurangi gerusan tersebut di bagian hilir bendung ditambah bangunan peredam energi atau kolam olak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemiringan hulu bendung dengan kolam olak solid roller bucket terhadap bentuk gerusan dan kedalaman air di hilir bendung. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hidrolika Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS. Penelitian ini menggunakan flume dengan ukuran 8 x 25 x 500 cm, bendung tipe ogee dan kolam olak. Sedimen yang digunakan pasir yang berukuran 1,18 mm. Dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa kesimpulan. Pertama, kedalaman air saat awal loncat hidrolis lebih rendah dibandingkan setelah loncatan, tetapi energi spesifik saat awal loncat hidrolis lebih besar dibanding setelah loncatan. Kemudian pada saat kedalaman kritis terjadi energi spesifik minimum. Kedua, semakin besar debit yang dialirkan pada saluran semakin besar pula kedalaman gerusan lokal. Ketiga, saat terjadi peristiwa loncat hidrolis, dengan bertambahnya kedalaman air dan menurunnya kecepatan, kondisi aliran berangsur-angsur berubah dari superkritis menjadi subkritis. Kesimpulan yang terakhir, dengan debit yang sama, bentuk gerusan yang terjadi pada masing-masing variasi kemiringan relatif sama.