Abstrak


Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Daur Ulang Terhadap Susut Kering Pada Beton Memadat Mandiri


Oleh :
Nugroho Budi Santosa - I0107117 - Fak. Teknik

Pemanfaatan agregat daur ulang diharapkan mampu menambah keberlanjutan (sustainability) material selaras dengan semangat filosofis green concrete. Penggunaan agregat daur ulang pada beton memadat mandiri (Self Compacting Concrete, SCC) memerlukan perhatian khusus yaitu sifat agregat ini memerlukan air bebas yang lebih tinggi karena sifat penyerapan air yang lebih besar, sedangkan pada SCC cenderung menggunakan komponen halus yang berfungsi sebagai pozzolan. Kedua hal ini berpotensi terjadinya penambahan susut kering pada beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan agregat kasar daur ulang sebagai pengganti agregat kasar alam terhadap susut kering pada SCC Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 33 buah. Benda uji menggunakan agregat kasar batu pecah dan batu bulat. Setiap variasi terdiri dari 3 benda uji dengan persentase 0%, 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100 % dari berat total agregat yang direncanakan sesuai dengan mix desain. Benda uji yang digunakan adalah balok berukuran 7,5 x 7,5 x 28 cm3. Data yang diamati berupa nilai penyusutan kering yang selanjutnya dianalisis dan di dapat besar penyusutan kering dan prediksi susut kering jangka panjang menggunakan persamaan ACI Committee 209. Dari analisis diperoleh bahwa penggunaan agregat kasar daur ulang dapat menambah susut kering yang terjadi. Hal ini dikarenakan nilai absorsi agregat daur ulang lebih besar daripada agregat alami. Nilai absorsi agregat daur ulang, batu pecah, dan batu bulat berturut-turut adalah 5,6%, 1,83%, dan 3,23%. Nilai susut kering terbesar pada umur 60 hari terdapat pada benda uji SCC dengan kadar agregat daur ulang 100% yaitu 1400,10 microstrain. Nilai prediksi susut kering terbesar pada umur 1000 hari terdapat pada benda uji SCC dengan kadar agregat daur ulang sebesar 100% yaitu 2263,77 microstrain. Dari penelitian dapat diketahui bahwa semakin besar prosentase agregat kasar daur ulang maka semakin besar pula susut kering dan prediksi susut jangka panjang yang terjadi.