;

Abstrak


Efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe two stay-two stray (TS-TS) dan numbered heads together (NHT) terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP di Kabupaten Bantul ditinjau dari aktivitas belajar


Oleh :
Davi Apriandi - S85100800 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional, (2) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara siswa dengan aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah, (3) pada masing-masing tingkatan aktivitas belajar (tinggi, sedang, rendah), manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik di antara pembelajaran dengan model kooperatif tipe TS-TS, model kooperatif tipe NHT atau pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Se-Kabupaten Bantul tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Banyaknya anggota sampel 268 siswa dengan 86 siswa untuk kelas eksperimen satu, 94 siswa untuk kelas eksperimen dua dan 88 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket aktivitas belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Untuk uji coba normalitas menggunakan uji Lilliefors, uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan yang digunakan yaitu anava satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa: (1) pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS memberikan prestasi belajar matematika yang sama dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Di sisi lain, prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dan kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, (2) siswa dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar paling baik, sedangkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang lebih baik prestasinya daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah, (3) prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS, kooperatif tipe NHT dan konvensional memberikan hasil yang sama apabila diberikan pada siswa dengan aktivitas belajar tinggi atau rendah. Sedangkan pada aktivitas belajar sedang, prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dan kooperatif tipe NHT lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dan prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS dan kooperatif tipe NHT memberikan prestasi belajar yang sama. The aims of this research are to know: (1) which one have a better learning achievement from cooperative learning model TS-TS type, NHT or conventional learning, (2) which one have a better learning achievement, the students having high, medium or low learning activity, (3) at each level of learning activity (high, medium, low), which do provide a better learning achievement between cooperative learning model TS-TS type, NHT or conventional learning. This research is a quasi-experimental with factorial design of 3 × 3. The population of the research is the whole students of eight graders of Junior High School in the Bantul regency in academic year 2011/2012. The sampling technique is done by stratified cluster random sampling. The samples are 86 students for experimental class I, 94 students for experimental class II, and 88 students for control class, all together are 268 students. The instruments used for collecting data are learning activity questionnaire and mathematics learning achievement tests. The testing of questionnaire instrument includes content validity, internal consistency, and realibility. The testing of achievement tests includes the content of validity, the difficulty level, the discrimination index, and the realibility. The testing of normality uses Lilliefors test, the testing of homogenity uses Bartlett test. The balance test used single-factor analysis of variance with unequal cell. The testing of hypothesis uses two-factor analysis of variance with unequal cell. Based on the result of data analysis, it can be concluded that: (1) the learning achievement by using cooperative learning model TS-TS type of gives equal/same learning achievement with the one which uses NHT type. In the other side, the students’ mathematic learning achievement when taught by using TS-TS type of cooperative model and NHT type of cooperative model is better than students’ mathematic achievement by using conventional, (2) the students with high learning activities has the best these achievement, the students with medium learning activities better than low learning activities, (3) The students’ mathematic achievement when they are taught by using cooperative learning model TS-TS type, NHT, and conventional learning have the same impact when they are given to the students with high or low learning activity. While to the students who have medium learning activity, cooperative learning model TS-TS type and NHT is better than conventional learning and cooperative learning model TS-TS type and NHT give the same learning achievement