Abstrak


Penyebaran dan penerimaan inovasi (Studi Tentang Difusi Inovasi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Surakarta Dalam Persepsi Masyarakat Kota Surakarta Tahun 2010)


Oleh :
Ananta Harya Pramudita - D1208512 - Fak. ISIP

Skripsi ini berawal dari ketertarikan peneliti akan perkembangan KPPT (Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Kota Surakarta), tujuan dibentuknya kantor tersebut adalah untuk meningkatkan pelayanan perijinan yang bersinggungan dan bersangkutan langsung dengan masyarakat. Umur dari KPPT yang relatif baru memberikan tantangan kepada Pemerintah Kota Surakarta bagaimana memasyarakatkan inovasi baru tersebut kepada masyarakat di tengah stigma bahwa berurusan dengan birokrasi terkesan berbelit-belit, merepotkan, menghabiskan waktu yang lama dan harus ada semacam uang pelicin agar perijinan yang diurus bisa selesai. Dalam hal ini penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pendifusian mengenai konsep baru KPPT, karena tanpa adanya pendifusian ide-ide baru tersebut maka masyarakat tidak mengetahui tentang paradigma baru yang ada dan bagaimana persepsi masyarakat Surakarta setelah menggunakan layanan baru dari KPPT Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif yakni dengan menggambarkan bagaimana pelaksanaan proses pembentukan KPPT dan pendifusian inovasi baru tersebut. Bagaimana ide-ide baru tersebut disebarkan dari inovator kemudian diterapkan dan diaplikasikan oleh early adopter dan digunakan oleh majority dan laggards dengan mengunakan metode wawancara, observasi semi partisipan serta studi kepustakaan. Teknik analisa dilakukan melalui proses analisa data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Populasi adalah semua pihak yang terkait dengan pendirian KPPT baik dari legislatif maupun eksekutif Kota Solo, masyarakat Kota Surakarta yang pernah bersinggungan dengan KPPT. Sampelnya dari tingkatan inovator adalah Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta, kemudian dari tingkatan early adopter adalah Kepala KPPT, perwakilan dari Dinas Pariwisata, Dinas Pendapatan dan Aset Daerah, Dinas Tata Ruang Kota, serta 3 orang masyarakat Surakarta sebagai perwakilan Majority dan 1 orang sebagai perwakilan Laggards Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Proses penyebaran dan penerimaan ide di kalangan kelompok yang terlibat dapat diketahui dari sifat inovasi penerapan sistem pelayanan satu pintu pada KPPT Kota Surakarta. Adapun sifat inovasi tersebut adalah : Keuntungan relatif (relative advantage), keuntungan relatif ini diperoleh dari manfaat yang diterima masyarakat setelah diterapkannya sistem pelayanan perijinan satu pintu di KPPT Kota Surakarta. Kesesuaian (compatibility), diterapkannya sistem pelayanan satu pintu ini sudah sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat yang bersinggungan dan membutuhkan layanan perijinan tersebut. Kerumitan (complexity), kerumitan suatu inovasi juga dapat dilihat dari penerimanya. Penerapan sistem pelayanan perijinan satu pintu tidak menyulitkan bagi masyarakat di Kota Surakarta tetapi justru memberikan kemudahan bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat menerima diterapkannya sistem pelayanan perijinan satu pintu ini. Dapat dicoba (triability), penerapan pelayanan satu pintu pernah diujicobakan kepada masyarakat terutama dalam hal cara menggunakan teknologi informasinya. Dapat diamati (observability), penerapan sistem pelayanan perijinan satu pintu di KPPT Kota Surakarta dapat diamati secara langsung oleh masyarakat yang membutuhkan dan bersinggungan dengan layanan perijinan tersebut.