Abstrak


Sosis Tempe


Oleh :
Zakiyah Albaniyah - H3108101 - Fak. Pertanian

Di era sekarang ini makanan bernilai gizi tinggi banyak sekali ditemukan di masyarakat, namun kurang menarik disantap karena penyajiannya yang kurang inovatif. Salah satunya adalah tempe. Akibatnya makanan olahan dari kedelai ini dianggap sebagai makanan kelas bawah. Melihat banyaknya konsumsi tempe di Indonesia, sebenarnya ada peluang besar untuk membuka usaha pengolahan tempe menjadi aneka produk olahan yang lebih bervariasi dan beraneka ragam. Sebagai contoh bentuk pengolahan tempe yang mudah diaplikasikan adalah sosis tempe. Tujuan: (1)Mengetahui sifat sensoris (warna, rasa, tekstur, dan keseluruhan. (2)Mengetahui formula sosis tempe berdasarkan hasil sifat sensori terbaik.(3)Mengetahui kadar air, kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, dan serat kasar sosis tempe hasil sifat terbaik.(4)Mengetahui kelayakan usaha sosis tempe. Metode : Pembuatan Sosis Tempe, Analisis Sensoris,Analisis Kimiawi dan Analisis Kelayakan Biaya Usaha.Hasil: Dari hasil perbandingan ketiga formula, ditinjau dari penilaian segi warna, tekstur, flavour, dan keseluruhan. Formula 3 (campuran tepung tapioka dan tepung maizena) yang paling disukai. Hasil dari analisis dari produk yang paling disukai adalah Kadar air 61,05%, kadar abu 1,57%, protein 8,32%, karbohidrat 18,80%, lemak 10,35% dan serat kasar 3,09% . Analisa Kelayakan Usaha meliputi kapasitas produksi Sosis Tempe 7.000 bungkus/bulan dengan harga pokoknya sebesar Rp 1509,06/bungkus, harga jual Rp 2.000,00/bungkus diperoleh laba bersih Rp 3.383.558,00/bulan. Usaha mencapai titik impas pada tingkat produksi 5.282 toples/bln. B/C produksi Sosis Tempe sebesar 1,32. IRR adalah 15,4% dengan bunga bank sebesar 3% per tahun sehingga usaha ini layak dijalankan