Abstrak


Terorisme dalam media massa (Analisis media framing terhadap berita dan tajuk seputar aksi terorisme di norwegia pada harian umum Kompas, Republika dan Jawa Pos periode Juli-Agustus 2011)


Oleh :
Yulia Widayani - D0207111 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

Norwegia yang selama ini dikenal sebagai negara damai yang menjunjung tinggi keterbukaan, kini menjadi salah satu dari sekian banyak negara yang menjadi korban terorisme. Pelaku yang awalnya diduga sebagai militan Islam ternyata adalah pemuda Kristen warga negara asli Norwegia. Pelaku memiliki paham politik utrakanan yang menolak kebijakan multikulturalisme dan merupakan antiimigran Muslim di Norwegia. Aksi terorisme ini tidak hanya menggemparkan Norwegia, tetapi juga menggemparkan dunia. Media di berbagai belahan dunia mengulas tentang topik aksi terorisme ini dalam pemberitaannya. Tidak terkecuali media di Indonesia baik media eletronik maupun media cetak. Terorisme merupakan masalah global dan menjadi isu yang menarik untuk menjadi bahan liputan oleh media massa. Media massa merupakan sebuah institusi yang mengonstruksikan realitas alami (first reality) ke dalam bentuk realitas media (second reality). Realitas media tersebut kemudian disebarluaskan kepada khalayak melalui saluran-saluran yang dimiliki media. Sehingga media massa disebut sebagai agen pengonstruksi realitas dan juga sebagai “second hand reality”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana media cetak khususnya Kompas, Republika, dan Jawa Pos membingkai atau mengkonstruksi realitas peristiwa seputar aksi terorisme yang terjadi di Norwegia ke dalam berita. Hal itu dilakukan dengan menganalisa teks berita dari ketiga media selama periode penelitian Juli-Agustus 2011. Penelitian ini menggunakan analisis framing dengan menganut model analisis yang diungkapkan oleh Pan dan Kosicki. Objek penelitian berjumlah 40 item berita yang dikategorikan berdasarkan lima generic frame yakni conflict, human interest, politic consequences, morality dan responsibity. Hasil dari penelitian adalah adanya perbedaan fokus pemberitaan yang terdapat pada media Kompas, Repubika, dan Jawa Pos dalam masing-masing kategori. Perbedaan fokusan menunjukkan bahwa pada media melakukan pemilihan fakta yang akan digunakan dan fakta yang tidak digunakan dengan menggunakan pertimbangan yang berbeda sesuai dengan idelologi yang digunakan. As we know Norway is known as welfare state which always prioritizes openness. But nowadays, Norway becomes one of victim of the terrorism. The perpetrator of terrorism is suspected an Islam militant. In fact, the perpetrator is Norwegian. The perpetrator is right-wing extremist which has opposing the multiculturalism and Muslim immigrant in Norway. This terrorism is not only shocking Norway, but also shocking the world. Most of media in the world have coverage the topic about terrorism in their news, both electrical and print media. Terrorism is global problem and become interesting issue to cov erage of mass media. Mass media is an institution which construct common reality (first reality) into the media reality (second reality). The media reality then spread to audiences through media cahnnels. So media as reality creator agent referred to “second hand reality”. This research purpose is to know how printing media, especially Kompas, Republika, and Jawa Pos framing or constructing the reality about terrorism in Norway into their news. It has done by the writer using analyze news text in those media during July – August 2011 edition. This research uses framing analyzes that embrace Pan and Kosicki model. Research object are 40 news items which are categorized into five generic frames. The five generic frames are: conflict, human interest, politic consequences, morality and responsibity. The result of this reseach is conclusion that there are differences in news’ focuses in each categorize at Kompas, Repubika, and Jawa Pos newspaper. The differences of news’ focus showed that mass media doing the fact selection which will use and unused based on the ideological mepdia.