Abstrak


Perbandingan determinan cadangan devisa di asean5 dan australia periode sebelum dan sesudah krisis ekonomi Asia


Oleh :
Ragil Putra Wijaya - F0107013 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Cadangan devisa memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu Negara dalam era globalisasi ini. Kepemilikan cadangan devisa menjadi suatu indikator penting dalam ketahanan ekonomi, terutama bagi Negara berkembang. Tipisnya persediaan cadangan devisa suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan. Berbagai variabel makroekonomi dapat berpengaruh terhadap cadangan devisa dari suatu Negara. Tujuan utama dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui perbandingan hubungan variabel PDB, neraca transaksi berjalan, nilai tukar, dan inflasi terhadap cadangan devisa di negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Australia pada periode waktu sebelum dan sesudah krisis ekonomi Asia. Penelitian ini menggunakan alat analisis Vector Error Correction Model (VECM) yang didalamnya menguraikan fungsi impulse response dan Forecasting Error Variance Decomposition yang merupakan properti dari model VECM. Analisis dalam penelitian ini menggunakan data kuartalan dengan periode sebelum krisis (1988-1997) dan periode sesudah krisis (1998-2009). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel PDB berpengaruh positif terhadap cadangan devisa di Negara Indonesia, Malaysia pada periode sebelum krisis dan di Negara Thailand, Filipina, Australia pada periode sesudah krisis 1997. Variabel neraca transaksi berjalan berpengaruh positif terhadap cadangan devisa di Negara Malaysia pada periode sebelum krisis dan di Negara Malaysia, Thailand, Filipina pada periode sesudah krisis 1997. Variabel nilai tukar berpengaruh positif terhadap cadangan devisa di Negara Malaysia, Singapura pada periode sebelum krisis dan di Negara Thailand, Filipina, Australia pada periode sesudah krisis 1997. Sedangkan variabel inflasi berpengaruh positif terhadap cadangan devisa di Negara Singapura, Filipina pada periode sebelum krisis dan di Negara Thailand, Filipina, Australia pada periode sesudah krisis 1997. Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel makroekonomi dapat berpengaruh terhadap cadangan devisa di ASEAN5 dan Australia pada periode sebelum dan sesudah krisis ekonomi Asia.