Abstrak
Peningkatan keaktifan dan hasil belajar mata diklat pengetahuan penunjang teknik pemesinan melalui penerapan model blended learning di SMK St. Mikael Surakarta
Oleh :
Alexander Arief R.N.W - X2506002 - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperoleh gambaran keberhasilan penerapan model blended learning dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran pada mata diklat Pengetahuan Penunjang Teknik Pemesinan (PPTP); (2) Memperoleh gambaran keberhasilan penerapan model blended learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Pengetahuan Penunjang Teknik Pemesinan (PPTP).
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Ketiga siklus tersebut adalah: (1) Pembelajaran konvensional, (2) Pembelajaran online, dan (3) Pembelajaran campuran (blended learning), yang merupakan gabungan antara pembelajaran konvensional dan pembelajaran online. Setiap siklus terdiri atas 4 kegiatan yaitu: (a) Perencanaan tindakan, (b) Pelaksanaan tindakan, (c) Observasi, dan (d) Refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai guru pengampu mata diklat Pengetahuan Penunjang Teknik Pemesinan, sedangkan siswa kelas XI D SMK St. Mikael Surakarta sejumlah 41 siswa menjadi obyek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan catatan lapangan. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa (1) Penerapan model blended learning pada mata diklat Pengetahuan Penunjang Teknik Pemesinan (PPTP) dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dari rata-rata presentase keenam aspek tiap siklusnya yaitu 62.33% pada siklus I, 75.33% pada siklus II, dan 86.16% pada siklus III. Aspek keaktifan tersebut adalah: (a) Berinisiatif mencari cara untuk menyelesaikan masalah secara individu, (b) Berinisiatif menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru, (c) Berinisiatif bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti, (d) Berinisiatif mengambil keterangan dari materi yang disampaikan guru, (e) Berinisiatif mendiskusikan hal yang terkait dengan mata pelajaran yang sedang dipelajari dengan rekannya, dan (f) Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya. (2) Penerapan model blended learning pada mata diklat Pengetahuan Penunjang Teknik Pemesinan (PPTP) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah dari 71% pada siklus I menjadi 84% pada siklus II, dan pada siklus III meningkat menjadi 88%.