;

Abstrak


Hubungan tingkat ekspresi lmp-i ebv dengan frekuensi kekambuhan pada kasus tonsilitis kronik anak


Oleh :
Tenty - S9207002 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Virus Epstein-Barr (EBV) ditemukan lebih dari 90% populasi manusia dan sering muncul pada usia muda, dapat menetap di epitel dan limfosit jaringan tonsil palatina untuk memicu terjadinya tonsilitis yang dapat menjadi kronik di kemudian hari. LMP-1 merupakan salah satu protein virus yang diekspresikan sepanjang waktu infeksi virus Epstein-Barr. Ekspresi ini memiliki prognosis yang buruk karena dapat memicu kekambuhan tonsilitis dan dimungkinkan dapat mengalami transformasi keganasan. Penelitian ini adalah untuk menetapkan apakah terdapat hubungan antara tingkat ekspresi LMP-1 EBV dengan frekuensi kekambuhan pada kasus tonsillitis kronik anak. Metode : Penelitian dilakukan terhadap 28 pasien tonsilitis kronik anak yang menjalani operasi tonsilektomi di Bagian THT-KL RSUD Dr.Moewardi Surakarta dari Oktober 2010 sampai dengan Maret 2011. Sebelum dilaksanakan operasi dilakukan anamnesis pasien tentang riwayat frekuensi kekambuhan. Dilakukan pemeriksaan ekspresi LMP-1 EBV terhadap spesimen tonsilektomi dengan metode Imunohistokimia untuk kemudian dihitung Skor histologi. Data penelitian dianalisis dengan t-test dan uji korelasi Hasil: Diantara 28 pasien, LMP-1 terekspresi pada 13 orang (46,43%) sedangkan 15 orang tidak terekspresi (53,57%). Tiga belas pasien mengalami kekambuhan ≥ 7 kali per tahun (46,43%) dan 15 pasien mengalami kekambuhan < 7kali per tahun (53,57%). Terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) skor histologi ekspresi LMP-1 EBV pada pasien dengan kekambuhan ≥7 kali pertahun ( rerata 1,1709 ± 1,02400) dengan < 7 kali pertahun ( rerata 0,3333 ± 0,48795). Uji korelasi dengan metode Spearman’s rho mendapatkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat ekspresi LMP-1 EBV dengan frekuensi kekambuhan (p<0,05). Simpulan: Terdapat hubungan positif antara tingkat ekspresi LMP-1 EBV dengan frekuensi kekambuhan pada kasus tonsilitis kronik anak (p<0,05).