;

Abstrak


Hubungan pemahaman sejarah kebangkitan nasional indonesia dan motivasi belajar sejarah dengan wawasan kebangsaan pada siswa Kelas Xi Ipa Sekolah Menengah Atas Negeri Kabupaten Karanganyar Tahun 2010/2011


Oleh :
Sarilan - S860209107 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara: (1) pemahaman sejarah kebangkitan nasional dan wawasan kebangsaan, (2) motivasi belajar sejarah dan wawasan kebangsaan, dan (3) pemahaman sejarah kebangkitan nasional dan motivasi belajar sejarah secara bersama-sama dengan wawasan kebangsaan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Kabupaten Karanganyar, bulan Mei hingga Desember 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri Kabupaten Karanganyar. Sampel berjumlah 120 orang yang diambil dengan cara multistage random sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah angket wawasan kebangsaan, tes pemahaman sejarah kebangkitan nasional, dan angket motivasi belajar sejarah. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik statistik regresi dan korelasi (sederhana, ganda). Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara pemahaman sejarah kebangkitan nasional dan wawasan kebangsaan (r y.1 = 0,71 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n= 120 di mana r t = 0,18); (2) ada hubungan positif antara motivasi belajar sejarah dan wawasan kebangsaan (r y.2 = 0,80 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n= 120 di mana r t = 0,18); dan (3) ada hubungan positif antara pemahaman sejarah kebangkitan nasional dan motivasi belajar sejarah secara bersama-sama dengan wawasan kebangsaan (R y.12 =0,82 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n= 120 di mana r t = 0,18). Dari hasil penelitian di atas dapat dinyatakan bahwa secara bersama-sama pemahaman sejarah kebangkitan nasional dan motivasi belajar sejarah memberikan sumbangan yang berarti kepada wawasan kebangsaan. Ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi wawasan kebangsaan siswa. Dilihat dari kuatnya hubungan tiap variabel prediktor (bebas) dengan variabel respons (terikat), hubungan antara motivasi belajar sejarah dan wawasan kebangsaan lebih kuat dibandingkan dengan hubungan antara pemahaman sejarah kebangkitan nasional dan wawasan kebangsaan. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar sejarah dapat menjadi prediktor yang lebih baik daripada pemahaman sejarah kebangkitan nasional. Kenyataan ini membawa konsekuensi dalam pengajaran sejarah, khususnya yang membahas kompetensi dasar tentang wawasan kebangsaan, guru perlu lebih memprioritaskan aspek motivasi belajar sejarah siswa daripada aspek pemahaman sejarah kebangkitan nasional.