Abstrak


Rekayasa formula pupuk super organik dan pengaruhnya terhadap ketersediaan n pada budidaya tanaman bayam (amaranthus sp.) di tanah alfisols


Oleh :
Fithri Amaliya - H0207040 - Fak. Pertanian

Permintaan pasar terhadap komoditas sayuran terutama bayam semakin naik sehingga diperlukan teknik budidaya yang mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Langkanya pupuk anorganik dan semakin tingginya harga pupuk sangat memberatkan bagi petani. Dengan dicanangkan pertanian organik, maka usaha yang dilakukan dalam budidaya tanaman dengan menambahkan bahan organik berupa pupuk organik. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus - Desember 2010 di lahan Jumantono, Karanganyar dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dari 2 faktor yaitu komposisi formula dengan jenis perekat ganul. Faktor formula terdiri dari A (10kg pupuk kandang + 3kg serbuk gergaji), B (10kg pupuk kandang + 3kg serbuk gergaji + 1,5kg BFA), C (10kg pupuk kandang + 3kg serbuk gergaji + 1,5kg BFA + 1,5kg dolomit), D (10kg pupuk kandang + 3kg serbuk gergaji + 1,5 kg dolomit) dan E (10 kg pupuk kandang + 1,5kg dolomit + 1,5kg BFA). Faktor perekat terdiri dari T (tetes tebu) dan K (tepung kanji/tapioka). Analisis data menggunakan uji F taraf 5 % atau Kruskal-Wallis, uji DMRT taraf 5 % atau Mood Median, serta uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian formula pupuk organik 10 kg pupuk kandang + 1,5kg dolomit + 1,5kg BFA dengan perekat tepung tapioka mampu meningkatkan N total sebesar 0,34%, serapan N sebesar 0,22 g, Mg tertukar tanah sebesar 0,84% dan hasil produksi tanaman naik hingga 377% jika dibandingkan dengan pemberian pupuk kandang dan serbuk gergaji saja. Pemberian formula pupuk super organik mampu mengatasi permasalahan kemasaman tanah pada tanah Alfisols dan meningkatkan kesuburan tanah antara lain C-organik sebesar 4,66 yaitu pada formula 10kg pupuk kandang + 3kg serbuk gergaji + 1,5 kg dolomit dan Ca tetukar sebesar 2,3%.