Abstrak


Pengaruh jumlah pemasangan ignition booster dan pemakaian jenis busi terhadap emisi gas buang carbon monoksida (co) pada sepeda motor yamaha v-ixion tahun 2010


Oleh :
Ledy Kusuma - K2507024 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh variasi jumlah pemasangan Ignition Booster terhadap emisi gas CO pada sepeda motor Yamaha V-ixion tahun 2010. (2) Pengaruh variasi pemakaian jenis busi terhadap emisi gas CO pada sepeda motor Yamaha V-ixion tahun 2010. (3) Pengaruh variasi jumlah pemasangan Ignition Booster dan variasi pemakaian jenis busi terhadap emisi gas CO pada sepeda motor Yamaha V-ixion tahun 2010. Metode penelitian yang dipakai adalah metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha V-ixion tahun 2010. Sampel pada penelitian ini adalah sebuah sepeda motor Yamaha V-ixion tahun 2010 dengan nomor polisi AD 4019 JZ. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran emisi gas CO, pada berbagai perlakuan variasi jumlah pemasangan Ignition Booster dan variasi pemakaian jenis busi, dengan 3 buah taraf pada faktor A dan 3 buah taraf pada faktor B, sehingga dihasilkan 9 buah perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan perulangan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 data pengukuran emisi gas CO. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan kemudian dilakukan uji komparasi ganda atau uji pasca anava menggunakan uji scheeffe, emisi gas CO paling rendah dengan menghitung reratanya, sebelumnya dilakukan uji normalitas menggunakan uji liliofers dan homogenitas dengan uji Bartlet. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan antara variasi jumlah pemasangan Ignition Booster terhadap emisi gas CO pada sepeda motor Yamaha V-ixion Tahun 2010 pada taraf signifikansi 1 %. Ini dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa Fobservasi = 330,8 lebih besar dari pada FTabel = 6,01 (Fobservasi > FTabel). Pemasangan dua buah Ignition Booster (9-Power) menghasilkan kadar gas CO yang paling rendah dengan rerata 1,16 % disusul selanjutnya pemasangan satu buah Ignition Booster (9-Power) dengan rerata 1,24 % dan yang terakhir tanpa pemasangan Ignition Booster (9-Power) dengan rerata 1,42 %. (2) Ada pengaruh yang signifikan antara variasi pemakain jenis busi terhadap emisi gas CO pada sepeda motor Yamaha V-ixion Tahun 2010 pada taraf signifikansi 1 %. Ini dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa Fobservasi = 957 lebih besar dari pada FTabel = 6,01 (Fobservasi > FTabel). Pemakaian busi Denso Iridium IU20 menghasilkan kadar gas CO yang paling rendah dengan rerata 1,10 % disusul selanjutnya pemakaian busi SplitFire SF430C dengan rerata 1,19 % dan yang terakhir pemakaian busi standart (busi NGK CR8E) dengan rerata 1,54 %. (3) Ada pengaruh bersama (interaksi) yang signifikan antara jumlah pemasangan Ignition Booster dan variasi pemakain jenis busi terhadap emisi gas CO pada sepeda motor Yamaha V-ixion Tahun 2010 pada taraf signifikansi 1 %. Ini dapat dilihat pada hasil uji analisis data yang menyatakan bahwa Fobservasi = 8,4 lebih besar dari pada FTabel = 4,85 (Fobservasi > FTabel). Pemasangan dua buah Ignition Booster (9-Power) dan pemakaian busi Denso Iridium IU20 menghasilkan kadar gas CO yang paling rendah dengan rerata 0,97 %.