Abstrak


Pemanfaatan fraksi etanol infusa daun beluntas (pluchea indica less.) menggunakan 3 basis minyak nabati berbeda untuk pembuatan sabun mandi cair antiseptik


Oleh :
Amelia Hardika Ningrum - M3508005 - Fak. MIPA

Daun beluntas (Pluchea indica Less.) mengandung fenol hidrokuinon, tannin, alkaloid, kuersetin, vitamin C, saponin, dan minyak atsiri. Beluntas memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri (melawan Staphylococcus aureus) dan fungisida (melawan Malassezia sp.), sehingga dapat digunakan sebagai agen antiseptik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas serta non iritasi sabun mandi cair antiseptik yang mengandung fraksi etanol infusa daun beluntas dengan basis 3 minyak nabati berbeda. Formula sabun mandi cair antiseptik berbasis minyak kelapa, minyak jarak dan minyak zaitun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan the one-shot case study design. Sabun mandi cair yang diperoleh, dievaluasi stabilitasnya meliputi: organoleptik (bentuk, bau dan warna), viskositas dan pH selama 6 minggu penyimpanan, serta diuji keamanannya dengan uji iritasi. Nilai pH dan viskositas dianalisis menggunakan one way ANOVA jika data terdistribusi normal dan jika ada perbedaan nyata, dilanjutkan uji Duncan. Jika data terdistribusi tidak normal, menggunakan Uji Kruskal-Wallis. Nilai pH sabun mandi cair antiseptik sesuai persyaratan SNI 06-4085-1996 yakni berkisar antara 9 sampai 11 serta tidak menimbulkan iritasi. Sabun mandi cair antiseptik yang dihasilkan dari basis minyak kelapa merupakan sabun mandi cair antiseptik yang paling stabil selama periode evaluasi.