Abstrak


Elastisitas permintaan tenaga kerja pada Industri Batik Di Kota Surakarta


Oleh :
Nita Sherly Mardiana - F0101062 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Tujuan penelitian: (l)Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja di kota Surakarta. (2)Untuk mengetahui elastisitas variabel nilai investasi, jumlah unit usaha dan upah minimum terhadap permintaan tenaga kerja pada industri batik di kota Surakarta. (3)Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga kerja di kota Surakarta yang paling inelastis Hipotesis sebagai berikut: (l)Variabel nilai investasi, jumlah unit usaha dan upah minimum diduga berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja. (2)Diduga elastisitas variabel nilai investasi dan jumlah unit usaha terhadap permintaan tenaga kerja pada industri batik di kota Surakarta bersifat eiastis. (3)Upah minimum diduga sebagai faktor paling inelastis daripada faktor-faktor lain. Hipotesis penelitian menggunakan regresi berganda dengan fungsi Cobb-Douglas dimana koefisien dari variabel bebas merupakan nilai elastisitasnya (Sukartavi:2003:155). Hasil analisis : (l)Berdasarkan uji F diperoieh nilai F statisik'F hitung sebesar 394.7476 dengan probabilitasr 0.00000. (2)Koefisien regresi dari nilai investasi 0.005520 dengan probabilitas 0.8167. (3)Variabel upah minimum memiliki nilai koefisien dan elastisitasr 0.148126 dengan probabilitas 0.0102. (4)Variabel jumlah unit usaha memiliki nilai koefisien dan nilai elastisitas 0.949616 probabilitas 0.0000%. Kesimpulan (l)Secara bersama-sama variabel nilai investasi, upah minimum dan jumlah unit usaha secara statistik mempengaruhi permintaan tenaga kerja taraf a = 5%, (2)Ni!ai investasi secara statistik tidak berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja dan elastisitasnya bersifat inelastis. (3)Variabel upah minimum berpengaruh terhadap permintaan tenaga kerja dan merupakan variabel yang paling inelastis. (4)Jumlah unit usaha berpengaruh positif terhadap variabel permintaan tenaga kerja dan bersifat inelastis. Saran-saran: (l)Pengusaha batik merencanaan penggunaan tenaga kerja dengan elastisitas permintaan tenaga kerja. (2)Pemerintah kota bekerja sama dengan pengusaha batik memberikan pelatihan kepada para usahawan baru. (3)Pemerintah berusaha meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja industri batik dengan menetapkan upah minimum kota yang layak dan sesuai dengan kemampuan para pengusaha batik