Komparasi kefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran discovery – inquiry pada prestasi belajar fisika ditinjau dari motivasi belajar siswa (studi eksperimen pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jatipuro Karanganya
Oleh : Agung Kurniawan - S81090820 - Sekolah Pascasarjana
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) model pembelajaran manakah antara kooperatif tipe Jigsaw dengan Discovey Inquiry yang lebih efektif pada prestasi belajar Fisika; (2) manakah yang lebih baik prestasi belajar Fisikanya, siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi ataukah siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah; (3) model pembelajaran manakah antara kooperatif tipe Jigsaw dengan Discovery Inquiry yang lebih efektif terhadap siswa dengan motivasi belajar tinggi pada prestasi belajar Fisika; (4) model pembelajaran manakah antara kooperatif tipe Jigsaw dengan Discovery Inquiry yang lebih efektif terhadap siswa dengan motivasi belajar rendah pada prestasi belajar Fisika.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jatipuro tahun pelajaran 2010/2011. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VIII C sebanyak 40 siswa yang menjadi kelas eksperimen yaitu yang dikenai model pembelajaran Discovery Inquiry dan kelas VIII F sebanyak 38 siswa yang menjadi kelas kontrol yaitu yang dikenai model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Sedangkan teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan teknik angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik Analisis Variansi (ANAVA) Dua Jalan. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan uji validitas dengan rumus korelasi Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach dan Sperman Brown.
Hasil uji hipotesis menunjukkan: (1) penggunaan model pembelajaran Discovery-Inquiry lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada prestasi belajar Fisika, hal ini dibuktikan dengan harga Fhitung=5,415>Ftabel(α=0,005)=3,97; (2) prestasi belajar Fisika pada siswa dengan motivasi belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah, hal ini dibuktikan dengan harga Fhitung=16,636 >Ftabel(α=0,005)=3,97; (3) tidak ada interaksi pengaruh antara penggunaan model pembelajaran dengan motivasi belajar pada prestasi belajar Fisika, sehingga pada penggunaan model pembelajaran apapun, motivasi belajar tinggi selalu menghasilkan prestasi belajar Fisika yang lebih baik dibandingkan motivasi belajar rendah, hal ini dibuktikan dengan harga Fhitung=2,433 Ftabel (α = 0.005) = 3.97, (2 ) Physics learning achievement in students with high motivation to learn better than students who have low motivation to learn, this is evidenced by the price Fhitung = 16.636> Ftabel (α = 0.005) = 3.97, (3) no interaction effect between the use of learning models with the motivation to learn in Physics learning achievement, so that the use of any learning model, high motivation to learn are always producing learning achievement of Physics better than the low learning motivation, this is evidenced by the price Fhitung = 2.433