Pengaruh dosis pupuk organik granul dan macam pupuk daun cair terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.)

Oleh :
Fitri Setianingsih - H0107050 - Fak. Pertanian

Bawang merah merupakan sayuran umbi yang bermanfaat sebagai bumbu dapur, penyedap masakan dan juga obat tradisional oleh masyarakat. Penanaman yang terus menerus serta penggunaan pupuk kimia yang berlebihan menyebabkan rendahnya produktivitas lahan serta hasil panen bawang merah. Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan teknik pemupukan berimbang, yaitu mengkombinasikan pupuk organik dan anorganik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk organik granul yang optimum dan meguji keefektifan pemberian pupuk daun cair serta interaksi antara pupuk organik granul dan pupuk daun cair terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2011 di lahan desa Nogosaren kecamatan Getasan kabupaten Semarang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pupuk organik granul terdiri dari 4 dosis yaitu 0,10, 20, dan 30 ton/ha. Faktor kedua adalah pupuk daun terdiri dari 3 macam yaitu air biasa, nutrisi hidroponik, dan pupuk organik cair. Variabel pengamatan penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat kering tanaman per rumpun, berat segar tanaman per rumpun, jumlah umbi per rumpun, berat umbi per rumpun, berat per 50 umbi, berat per satuan umbi, diameter umbi, berat umbi kering per rumpun dan berat umbi per hektar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan dosis pupuk organik granul dengan macam pupuk daun cair dalam mencapai produksi yang tinggi. Sementara perlakuan dosis pupuk organik granul mampu memberikan pengaruh nyata terhadap variabel jumlah umbi, berat umbi per rumpun, berat kering umbi per rumpun, dan berat umbi per hektar. Sedangkan perlakuan macam pupuk daun cair belum mampu memberikan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan produktivitas bawang merah. Onion is a beneficial bulb vegetable people which mostly used as seasoning and also used as a traditional medicine. The continuity planting and also the use too much of chemical fertilizer cause the decrease of the soil fertility, the land productivity and the crop. One of the effort to overcome this problem is by using the balance fertilizing technique, in which by combinating organic fertilizer and chemical fertilizer. The purpose of this research is to obtain the optimum dosage of granuler organic fertilizer and to test effectiveness aplication of the liquid leaf fertilizer and also the appropriate combination of fertilizer. The research was held from July until September 2011 in Nogosaren village, Getasan, Semarang. The method used in the research was Completely Randomized Block Design with two factors and three repeat. The first factor was dosage of granuler organic fertilizer consist of four levels : 0, 10, 20, 30 ton/ha. The second factor was liquid leaf fertilizer consist of three kinds : water, hidroponic nutrition, and liquid organic fertilizer. Observed variables in the research are the plan’s height, the number of the leaves, the number of the fruits, the dry weight of biomass, the fresh weight of biomass, the number of bulb per tuft, the weight of bulb per tuft, the weight per 50 bulbs, the weight per unit of bulb, the diameter of bulb, the dry weight of bulb per tuft, and the weight of bulb per hectare. The result of this research showed that there was no inferaction between the treatment of organic granuler fertilizer dosage with the variouse liquid leaf fertilizer in case to achieve a high production. Meanwhile, the treatment of organic granuler fertilizer dosage can give influence to the number of variable bulb, the weight of bulb each plants, the dry weight of bulb each plants, and the weight of bulb per hectares. As for, the treatment of variouse liquid leaf fertilizer cannot give influence yet in increasing the onion productivity.