Abstrak


Pengembangan model pendidikan bagi pekerja anak dalam mewujudkan tujuan kebijakan education for all (efa) di Kecamatan Jebres Kota Surakarta


Oleh :
Irwanti Melati - D0107067 - Fak. ISIP

Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyak pekerja anak yang menghabiskan waktu untuk bekerja setiap hari pada jam sekolah akibatnya mengalami putus sekolah. Pemerintah sebenarnya telah memberikan fasilitas pendidikan non formal kejar paket A, B dan C namun tidak ada pekerja anak yang memanfaatkan pendidikan tersebut. Keadaan tersebut kemudian direspon pemerintah dengan mengeluarkan UU Sisdikas No.23 Tahun 2003 ayat 2 mengenai pendidikan layanan khusus, Ketentuan mengenai Pendidikan Layanan Khusus diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Pasal 139-141 tentang Penggelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Dengan pengembangan model pendidikan diharapkan tujuan Education For All dapat tercapai dan aksesibilitas pendidikan pekerja anak akan meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan perspektif pekerja anak, mengidentifikasi faktor penyebab kenapa pekerja tidak memanfaatkan fasilitas pendidikan non formal yang diselenggarakan pemerintah serta merumuskan model pendidikan yang tepat bagi pekerja anak. Hasil penelitian akan dituangkan dalam bentuk model pendidikan pekerja anak yang hanya fokus pada sistem pendidikannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksploratif, dengan didukung data kualitatif. Sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan teknik accidental sampling. Teknik analisis data yang dilakukakan adalah teknik analisis interaktif yaitu mereduksi data yang telah dikumpulkan untuk kemudian ditarik kesimpulan. Melalui penelitian yang dilakukan, faktor yang menyebabkan pekerja anak tidak memanfaatkan pendidikan non formal kejar paket adalah pekerja anak tidak memiliki waktu belajar, tidak mengetahui fasilitas kejar paket, tidak ada teman, jarak kejar paket yang jauh. Selain itu faktor lain hasil identifikasi mendalam meliputi pekerja anak kelelahan setelah bekerja, malas belajar, tidak niat sekolah, sekolah tidak ada gunannya, faktor budaya. Kebutuhan pendidikan pekerja anak merupakan hasil masukan pekerja anak terhadap sistem pendidikan layanan khusus sekolah anak jalanan yang meliputi kurikulum, lama pendidikan, waktu pendidikan, tempat pendidikan, fasilitas pendidikan, tingkatan kelas. Model pendidikan yang tepat bagi pekerja anak adalah model pendidikan layanan khusus pekerja anak dimana model tersebut memberikan kekhususan pada sistem pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan pekerja anak.