Abstrak


Analisis perbandingan efisiensi dan efektivitas pemungutan pajak daerah kota surakarta dengan kabupaten disekitarnya yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta Tahun 2005 – 2010


Oleh :
Dodi Agung Wicaksono - F1109010 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efisiensi dan efektivitas pemungutan pajak daerah Kota Surakarta dengan Kabupaten disekitarnya yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar tahun 2005-2010. Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut: yang pertama, Diduga tingkat efisiensi pemungutan pajak daerah di kota Surakarta berbeda dibandingkan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Karanganyar. Kedua yaitu, Diduga tingkat efektivitas pemungutan pajak daerah di kota Surakarta berbeda dibandingkan kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kota Surakarta yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Karanganyar. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar tahun 2005-2010, serta Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Rasio yang meliputi analisis efisiensi pemungutan pajak dan efektivitas pemungutan pajak serta metode analisis of varian - post hoc test. Hasil penelitian diperoleh Kabupaten Sukoharjo merupakan pemerintahan daerah yang memiliki nilai efisiensi paling rendah yakni 22.329%. Secara berurutan tingkat efisiensi dari terendah hingga tertinggi adalah Kabupaten Sukoharjo 22,329% Kabupaten Boyolali 22,556%, Kota Surakarta 22,918%, Kabupaten Karanganyar 23,695% Artinya efisiensi pemungutan pajak kabupaten sukoharjo lebih baik daripada Kota Surakarta dan dua kabupaten lainnya yang sama-sama berbatasan wilayah dengan pemerintahan Kota Surakarta. Kabupaten Boyolali merupakan pemerintahan daerah yang memiliki nilai efektivitas paling tinggi yakni 114,049%. Secara berurutan tingkat efektivitas dari tertinggi hingga terendah adalah Kabupaten Boyolali 114,049%, Kabupaten Karanganyar 107,083%, Kota Surakarta 104,719% dan terakhir Kabupaten Sukoharjo 103,685%. Artinya efektivitas pemungutan pajak Kabupaten Boyolali lebih baik dari pada Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo maupun Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan hasil penelitian di atas penulis menyarankan yang pertama, bagi Pemerintah Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Karanganyar untuk meningkatkan efisiensi minimal mempertahankan serta meningkatkan kinerja. Dengan merekrut pegawai yang jujur dalam melaksanakan pemungutan pajak, sehingga dapat mengurangi biaya pemungutan. Kedua, perlu adanya kajian lebih mendalam dalam memperhitungkan target pajak sehingga dalam tahun-tahun kedepan hasil pajak lebih ditingkatkan.