Abstrak
Peranan supervisi kepala sekolah terhadap profesionalitas guru teknik bangunan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surakarta
Oleh :
Heri Budiyawan Suryanto - K1506026 - Fak. KIP
Tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui dan mendeskripsikan Peran
supervisi oleh kepala sekolah kaitannya terhadap kompetensi profesional guru di
SMK N 2 Surakarta; (2) mengetahui dan mendeskripsikan profesionalitas kerja
guru teknik bangunan di SMK N 2 Surakarta; dan (3) mengetahui dan
mendeskripsikan faktor-faktor penghambat pelaksanaan supervisi kepala sekolah
kepada guru teknik bangunan di SMK N 2 Surakarta.
Jenis Penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan
di SMK Negeri 2 Surakarta. Subjek penelitian adalah kepala sekolah di lokasi
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan kajian dokumentasi. Narasumber dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah sebagai informan utama, serta wakasek, siswa dan guru sebagai
staf pengajar di lingkungan sekolah tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Peranan supervisi oleh
kepala sekolah kaitannya terhadap profesionalitas kerja guru teknik bangunan
SMK N 2 Surakarta telah diusahakan untuk mencapai hasil yang optimal.
Pencapaian prosentase aspek-aspek supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
yaitu Perencanaan sebesar 75%, Pelaksanaan sebesar 89,28%, Evaluasi sebesar
82,5%, Pengawasan sebesar 85%. Rata-rata pencapaian seluruh aspek supervisi
tersebut adalah 82,94% dan dikategorikan Baik Sekali. (2) Profesionalitas kerja
guru teknik bangunan di SMK N 2 Surakarta dikategorikan Baik. Pencapaian
prosentase dari aspek Paedagogik 66,25%, Kepribadian 85,38%, Sosial 89,16%,
Profesional 81%. Rata-rata capaian prosentase dari aspek-aspek tersebut sebesar
80,45% dan dikategorikan Baik. (3) Faktor-faktor penghambat pelaksanaan
supervisi kepala sekolah kepada guru teknik bangunan SMK N 2 Surakarta, antara
lain: (a) Kompleksitas tugas manajerial kepala sekolah sehingga kepala sekolah
sedikit kesulitan dalam pengaturan waktu. (b) Unsur subjektifitas guru supervisor
dirasa masih tinggi sehingga dalam kegiatan evaluasi/penilaiaan menjadi kurang
objektif. (c) Kurangnya persiapan teknis guru yang disupervisi