Abstrak


Studi kuat tekan dan kuat tarik campuran serbuk gergaji dan serbuk amplas kayu jati dengan lem epoxy sebagai bahan perbaikan kayu


Oleh :
Urip Prayitno - I1108537 - Fak. Teknik

Kayu merupakan bahan dari alam yang dapat terurai secara sempurna, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kekuatan kayu menjadi menurun diantaranya karena faktor biotis dan faktor abiotis. Karena sifat dan karekteristiknya yang unik kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan kontruksi. Potensi hutan yang terus berkurang menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain dengan memanfaatkan limbah serbuk kayu menjadi produk yang bermanfaat. Perbaikan kayu merupakan suatu teknik yang bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik bahan perbaikan kayu dengan tujuan bahan tersebut dapat meningkatkan kembali kualitas kayu yang mengalami kerusakan ringan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian, yaitu dengan mencampurkan serbuk gergaji dan serbuk amplas kayu jati dengan lem epoxy sebagai matrik. Perbandingan yang dipakai yaitu perbandingan proporsi kadar hardener (10%, 25%, dan 50%) dan kadar filler (25%, 50% dan 75%). Campuran yang telah tercampur merata kemudian dicetak dengan bekisting. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil untuk kuat tekan dan kuat tarik, nilai kuat tekan tertinggi 0,17 Mpa diperoleh dari benda uji dengan kode sampel CS – F50 ; H50 atau benda uji dengan proporsi campuran filler 50% dan hardener 50%, sedangkan nilai kuat tekan paling kecil yaitu 0 Mpa diperoleh dari campuran dengan kode benda uji CS – F75 ; H10 atau benda uji dengan proporsi campuran filler 75% dan hardener 10%. Untuk kuat tarik, nilai kuat tarik paling besar yaitu 0,17 Mpa diperoleh dari benda uji dengan kode sampel TS – F0 ; H50 atau benda uji dengan proporsi ampuran filler 0% dan hardener 50%, sedangkan nilai kuat tarik paling kecil yaitu 0 Mpa diperoleh dari campuran dengan kode benda uji TS – F75 ; H25 atau benda uji dengan proporsi campuran filler 75% dan hardener 25%.