t-tabel 1,993. untuk faktor teknis (X2) sebesar t-hitung 2,025 > t-tabel 1,993, untuk faktor strategi (X3) sebesar 4,734 > t-tabel 1,993, dan struktural pendukung pelaksanaan perbaikan kualitas (X4) sebesar 1,792 < t>Dari bukti-bukti tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan perbaikan kualitas pada bagian rawat inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo sebesar 77 % (tinggi), tertinggi pada bangsal E, diikuti bangsal F, C, D, A, B. Dari koefisien regresi diperoleh hasil bahwa variabel kultur organisasi (X1) mempunyai pengaruh terbesar, diikuti variabel strategi, teknis dan terakhir variabel struktur. Dari uji t diperoleh hasil bahwa variabel kultur organisasi (X1), variabel teknis (X2),dan strategi (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan (Y), sedangkan struktural pendukung pelaksanaan perbaikan kualitas (X4) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo, maka hipotesis 1, hipotesis2, hipotesis3 terbukti, sedangkan hipotesis 4 tidak terbukti. Dari hasil uji F keempat variabel independen secara bersama-sama memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen (pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan).Berdasar hasil analisis dan kesimpulan tersebut maka diajukan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi pengelola Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo untuk lebih meningkatkan pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemberdayaan karyawan dalam proses perbaikan kualitas pelayanan. Lebih responsif dalam menanggapi perubahan lingkungan. Menambah pendidikan dan pelatihan tentang kualitas, misal mengikutkan karyawan dalam seminar atau work shop, hal ini sangat penting dilakukan terutama pada bangsal B karena tingkat pelaksanaan perbaikan kualitasnya terendah dibandingkan bangsal lain, akan tetapi peningkatan-peningkatan yang disebutkan di atas juga perlu dilakukan pada bangsal yang lain untuk lebih meningkatkan atau mempertahankan tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanannya. (2) Saran bagi peneliti-peneliti berikutnya agar memilih obyek penelitian yang lebih luas, yaitu penelitian pada banyak rumah sakit atau perusahaan lain agar dapat digeneralisasikan secara lebih luas." /> Abstrak | Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perbaikan Kualitas Pelayanan yang Berkesinambungan pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso Solo t-tabel 1,993. untuk faktor teknis (X2) sebesar t-hitung 2,025 > t-tabel 1,993, untuk faktor strategi (X3) sebesar 4,734 > t-tabel 1,993, dan struktural pendukung pelaksanaan perbaikan kualitas (X4) sebesar 1,792 < t>Dari bukti-bukti tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan perbaikan kualitas pada bagian rawat inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo sebesar 77 % (tinggi), tertinggi pada bangsal E, diikuti bangsal F, C, D, A, B. Dari koefisien regresi diperoleh hasil bahwa variabel kultur organisasi (X1) mempunyai pengaruh terbesar, diikuti variabel strategi, teknis dan terakhir variabel struktur. Dari uji t diperoleh hasil bahwa variabel kultur organisasi (X1), variabel teknis (X2),dan strategi (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan (Y), sedangkan struktural pendukung pelaksanaan perbaikan kualitas (X4) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo, maka hipotesis 1, hipotesis2, hipotesis3 terbukti, sedangkan hipotesis 4 tidak terbukti. Dari hasil uji F keempat variabel independen secara bersama-sama memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen (pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan).Berdasar hasil analisis dan kesimpulan tersebut maka diajukan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi pengelola Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo untuk lebih meningkatkan pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemberdayaan karyawan dalam proses perbaikan kualitas pelayanan. Lebih responsif dalam menanggapi perubahan lingkungan. Menambah pendidikan dan pelatihan tentang kualitas, misal mengikutkan karyawan dalam seminar atau work shop, hal ini sangat penting dilakukan terutama pada bangsal B karena tingkat pelaksanaan perbaikan kualitasnya terendah dibandingkan bangsal lain, akan tetapi peningkatan-peningkatan yang disebutkan di atas juga perlu dilakukan pada bangsal yang lain untuk lebih meningkatkan atau mempertahankan tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanannya. (2) Saran bagi peneliti-peneliti berikutnya agar memilih obyek penelitian yang lebih luas, yaitu penelitian pada banyak rumah sakit atau perusahaan lain agar dapat digeneralisasikan secara lebih luas." />

Abstrak


Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perbaikan Kualitas Pelayanan yang Berkesinambungan pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi Prof. dr. R. Soeharso Solo


Oleh :
Widodo - F0202122 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Permasalahan yang hendak dicari jawabannya dalam penelitian ini adalah: (1) Seberapa besar tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan pada bagian rawat inap Rumah sakit Prof Dr R Soeharso Solo diukur dengan kriteria The Malcolm Baldrige National Quality Award. (2) Apakah keempat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan CQI yang meliputi faktor kultur organisasi, faktor teknis, faktor strategi dan faktor struktural mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan CQI. (3) Faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan CQI pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Prof Dr R Soeharso Solo. Tujuan membahas permasalahan ini adalah untuk mengetahui: (1) Tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan pada bagian rawat inap Rumah sakit Prof. Dr. R. Soeharso Solo. (2) Faktor yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan pada bagian rawat inap Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai sumbangan dan informasi yang berharga bagi pengelola Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Solo serta sebagai acuan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut diajukan hipotesis alternatif sebagai berikut: (1) Kultur organisasi rumah sakit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan, (2) Komponen teknis rumah sakit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan, (3) Strategi rumah sakit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan, (4) Infrastruktur rumah sakit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan. Sejalan dengan permasalahan dan hipotesis tersebut maka untuk mengetahui tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan di bagian rawat inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo diukur berdasarkan kriteria The Malcolm Baldrige National Quality Award. Dan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi linier berganda, uji F bertujuan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi veriabel dependen, serta uji t yang berguna untuk menguji apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen.

Dari hasil analisis yang dilakukan maka tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo sebesar 77 % (tinggi), dan diperoleh persamaan regresi Y = 29,156 + 2,127 kultur + 1,072 teknis + 2,001 strategi + 0,915struktur + Ui. Dari persamaan tersebut bahwa nilai konstanta sebesar 29,156 hal ini berarti bila keempat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan tidak tersedia maka tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan di Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo sebesar 29,156 (rendah). Dari uji F yang dilakukan diperoleh hasil F hitung 64,992 lebih besar dari F tabel 2,73. Hasil uji t yang dilakukan diperoleh untuk kultur organisasi (X1) sebesar t-hitung 5,151 > t-tabel 1,993. untuk faktor teknis (X2) sebesar t-hitung 2,025 > t-tabel 1,993, untuk faktor strategi (X3) sebesar 4,734 > t-tabel 1,993, dan struktural pendukung pelaksanaan perbaikan kualitas (X4) sebesar 1,792 < t>

Dari bukti-bukti tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan perbaikan kualitas pada bagian rawat inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo sebesar 77 % (tinggi), tertinggi pada bangsal E, diikuti bangsal F, C, D, A, B. Dari koefisien regresi diperoleh hasil bahwa variabel kultur organisasi (X1) mempunyai pengaruh terbesar, diikuti variabel strategi, teknis dan terakhir variabel struktur. Dari uji t diperoleh hasil bahwa variabel kultur organisasi (X1), variabel teknis (X2),dan strategi (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan (Y), sedangkan struktural pendukung pelaksanaan perbaikan kualitas (X4) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan pada Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo, maka hipotesis 1, hipotesis2, hipotesis3 terbukti, sedangkan hipotesis 4 tidak terbukti. Dari hasil uji F keempat variabel independen secara bersama-sama memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel dependen (pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanan).

Berdasar hasil analisis dan kesimpulan tersebut maka diajukan saran-saran sebagai berikut: (1) Bagi pengelola Rumah Sakit Ortopedi. Prof. Dr. R Soeharso Solo untuk lebih meningkatkan pelibatan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemberdayaan karyawan dalam proses perbaikan kualitas pelayanan. Lebih responsif dalam menanggapi perubahan lingkungan. Menambah pendidikan dan pelatihan tentang kualitas, misal mengikutkan karyawan dalam seminar atau work shop, hal ini sangat penting dilakukan terutama pada bangsal B karena tingkat pelaksanaan perbaikan kualitasnya terendah dibandingkan bangsal lain, akan tetapi peningkatan-peningkatan yang disebutkan di atas juga perlu dilakukan pada bangsal yang lain untuk lebih meningkatkan atau mempertahankan tingkat pelaksanaan perbaikan kualitas pelayanannya. (2) Saran bagi peneliti-peneliti berikutnya agar memilih obyek penelitian yang lebih luas, yaitu penelitian pada banyak rumah sakit atau perusahaan lain agar dapat digeneralisasikan secara lebih luas.