Abstrak
Rancangan jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan menggunakan metode quality function deployment
Oleh :
Novita Rosyida Hilmi - I1307047 - Fak. Teknik
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) berfungsi untuk memberikan
fasilitas menyeberang bagi pejalan kaki agar tidak mengganggu aktivitas
kendaraan dalam berkendara. Selain itu, JPO berfungsi menghindarkan konflik
antara penyeberang jalan dengan pengguna kendaraan. JPO yang ada saat ini
kurang dimanfaatkan keberadaannya, hal ini dapat dilihat dari adanya keluhan
pengguna dan minimnya penyeberang yang memanfaatkan. Maka dari itu
diperlukan rancangan ulang agar penyeberang jalan merasa nyaman dalam
menggunakan JPO.
Metode yang digunakan untuk merancang ulang JPO ini adalah metode
Quality Function Deployment (QFD). Dalam metode ini, perancangan
didasarkan pada suara konsumen (voice of customer) yang diperoleh dari keluhan
pengguna. Kemudian dari suara pengguna dilakukan penilaian tingkat
kepentingan, harapan dan kepuasan. Pembuatan karakteristik teknis dan
pembobotan dilakukan setelahnya dan dibuat House of Quality untuk mengetahui
hubungan what and how nya. Setelah itu pengembangan alternatif dan penilaian
akternatif. Alternatif yang memiliki nilai tertinggi selanjutnya akan dipilih dan
dikembangkan.
Hasil rancangan yang terpilih adalah alternatif keempat dan dijadikan
acuan dalam rancangan visualisasinya. Alternatif keempat memiliki spesifikasi
antara lain bahan lantai adalah baja h-beam, desain anak tangga berbentuk “U,
kemiringan anak tangga yang sesuai dengan konsumsi energi minimal yaitu 27
0
,
area berjalan, tinggi pegangan, tinggi pagar pembatas yang telah disesuaikan
dengan anthropometri masyarakat Indonesia. Disamping itu, penempatan papan
baliho yang dinaikkan dari penempatan sebelumnya, penambahan penerangan,
atap dan tempat sampah pada usulan rancangan JPO dapat menambah nilai
estetika dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna dalam
memanfaatkan fasilitas penyeberangan JPO yang ada.
Pedestrian crossing bridge used to provide crossing facilities for
pedestrians that not to disrupt the activities of vehicle in driving. In addition, the
pedestrian corrsing bridge’s function is to avoid the conflict between pedestrian
and vehicle. Now, the pedestrian crossing bridge utilization not used optimally, it
can be seen from the user’s complain and the lack of waders that utilize. So, it is
therefore necessary to redesign that can make the pedestrian feel comportable to
using that facility and the method that used to redesign was Quality Function
Deployment (QFD).
In this method, for the first step the design is developed based on the
consumer’s voice (voice of customer) that obtained from the user complaints. The
second step assessed user’s voice level including user expectation level, user
satisfaction level and user interest level. Afterwards, the technical characteristics
and it weights, and the relationship of “what and how” were develop using House
of Quality. The final step of the study was the designing alternatives of the
pedestrian crossing bridge and selecting the best one.
The selected alternative had specifications are the flooring materials are h-beam steel, strais design shaped “U”, the slope of the steps that correspond to
minimal energy consumption is 27
0
, the area running, high grip, high fence which
has been adapted from the anthropometry of Indonesian people. In addition, the
place of advertisement billboard elevated from the previous high. The pedestrian
crossing bridge can give the aesthetic value and improve the safety and
convenience of users in utilizing the pedestrian facilities.