;

Abstrak


Hubungan karakteristik kader, sikap, motivasi dengan keaktifan kader di Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen


Oleh :
Umaningsih - S54100811 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang : Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu dan merupakan pelayanan kesehatan masyarakat yang paling dekat dengan masyarakat. Kegiatan tersebut meliputi pelayanan imunisasi, pendidikan gizi masyarakat serta pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tenaga utama pelaksana posyandu adalah kader posyandu yang kualitasnya sangat menentukan dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan yang dilaksanakan Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik kader, sikap, motivasi dengan keaktifan kader di Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan observasi analitik dengan pendekatan Cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik kader, sikap, motivasi (revitalisasi posyandu) dengan keaktifan kader. Populasi adalah seluruh kader posyandu di Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen yaitu 263 kader dan sampel yang digunakan adalah 57 kader teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling dimana di Kecamatan Tangen terdapat 52 posyandu. Analisis data menggunakan uji regresi linier berganda Hasil penelitian : menunjukkan karakteristik kader yang terdiri dari umur (p= 0,884) pendidikan (p = 0,693) status perkawinan (p = 0,200) pekerjaan (p = 0,214) tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan keaktifan kader pada pelaksanaan posyandu di Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen. Hasil uji regresi berganda terlihat bahwa motivasi yang mempunyai hubungan yang sangat dominan dengan keaktifan kader pada pelaksanaan kegiatan posyandu , dimana motivasi (p = 0,000) dan sikap (p = 0,000) Kesimpulan : persentase kader yang mempunyai tingkat keaktifan, sebanyak 63,2 % responden yang aktif dalam pelaksanaan posyandu dan 36,8% responden yang tidak aktif dalam kegiatan posyandu. Disarankan agar Pemerintah, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pihak terkait memberikan dukungan dan motivasi agar kedepan kinerja kader dapat lebih optimal.