Abstrak


Rebranding Metro Tv, politik, dan menurunnya rating dan share


Oleh :
Apriliani Laras Shinta - D0207036 - Fak. ISIP

Metro TV merupakan stasiun televisi berita pertama di Indonesia. Stasiun televisi ini tumbuh untuk mencerdaskan bangsa dan mengawal proses demokrasi di Indonesia. Programprogram Metro TV lebih mengedepankan tayangan-tayangan yang membuat masyarakat mampu menilai situasi dan kondisi bangsa sehingga publik akan lebih memiliki wawasan dan keberanian untuk mengontrol dan menyuarakan kesenjangan dan kekurangan kekurangan pada pelaku sistem birokrasi, politik, ekonomi dan bahkan budaya masyarakat itu sendiri. Pada 20 Mei 2010, Metro TV melakukan peluncuran rebranding dengan sebuah event bertajuk Bangkit Bangsaku. Rebranding meliputi perubahan logo, tagline yang semula ‘Be Smart, Be Informed’ menjadi ‘Knowledge to Elevate.’ Tagline baru tersebut menjadi semangat perubahan yang diusung Metro TV, dalam on air look, konten pemberitaan, program serta budaya perusahaan. Namun, rebranding tersebut bersamaan dengan munculnya fenomena Nasional Demokrat, yaitu Organisasi Masyarakat (Ormas) bentukan Surya Paloh yang juga pemilik Metro TV. Setelah rebranding diluncurkan dan program rebranding masih berjalan, rating dan share Metro TV pada tahun 2011 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai metode riset. Peneliti mengambil 16 orang narasumber yang terdiri dari 9 orang internal Metro TV, 1 orang konsultan dan 6 orang pemirsa Metro TV, dengan menggunakan teknik wawancara mendalam(indepth interview), dan juga dokumentasi melalui koran, buku, dan data-data yang terkait dengan tema penelitian. Validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi data. Hasil dari penelitian ini adalah turunnya rating dan share Metro TV pasca rebranding tahun 2011, karena keberadaan Nasional Demokrat yang awalnya hanya sebuah Ormas kemudian terbentuk pula partai Nasdem yang menggunakan Metro TV sebagai saluran komunikasi politiknya, dan juga munculnya stasiun televisi baru yang menjadi pesaing utama Metro TV,