Abstrak


Penentuan Kedalaman Airtanah Dalam dengan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger di Surakarta


Oleh :
Agus Hidayatullah - M0206013 - Fak. MIPA

Geolistrik adalah metoda geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik dalam bumi dan bagaimana mendeteksinya dipermukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi, baik secara alamiah maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Salah satu kegunaan Geolistrik metode Schlumberger ialah untuk pencarian lokasi akuifer airtanah dalam. Penelitian ini terkait geolistrik resistivitas Sounding dengan konfigurasi Schlumberger pada area seluas 44,02 Km2 sebanyak 38 titik sounding di wilayah Surakarta yang dibagi dalam 4 zona yaitu Utara, Timur, Selatan dan Barat. Pengukuran menggunakan resistivitymeter OYO model 2119C digital McOHM-EL. Pengolahan data dilakukan dengan Progress versi 3, dengan hasil pengolahan berupa kedalaman, ketebalan dan jumlah perlapisan serta harga resistivitasnya. Hasil pengolahan ditentukan berdasarkan rekomendasi model dengan persentase error terkecil yang mengacu pada informasi geologi, hidrogeologi dan data sumur penduduk. Dari titik-titk Sounding tersebut dibuat peta kontur kedalaman akuifer airtanah daerah penelitian, sehingga diperoleh hasil bahwa kedalaman akuifer airtanah adalah 38-183 m. Hasil ini pengukuran untuk tiap zona didapatkan bahwa wilayah Utara Surakarta untuk kedudukan muka airtanah dalamnya lebih jauh dari permukaan tanah atau lebih dalam dibanding 3 zona lain berturut-turut ke wilayah Timur, wilayah Selatan dan wilayah Barat yang diorientasi pada hasil pengukuran kedalaman untuk tiap wilayah.