;

Abstrak


Perbandingan efek penambahan neostigmin 50 µG dan 75 µG pada bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg terhadap lama kerja blokade sensorik dan efek samping mual muntah pasca operasi anestesi spinal


Oleh :
Totok Kristiyono - S5010020 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: anestesi spinal menggunakan bupivakain hiperbarik banyak dipakai pada operasi untuk pasien dengan berbagai kondisi klinik. Kerugian dari bupivakain hiperbarik adalah mula kerja lambat, kejadian mual-muntah dan hipotensi yang tinggi. Intratekal neostigmin dapat menghambat metabolisme dari sumsum tulang belakang, melepaskan acetylcholine pada tulang belakang dan memproduksi analgesia. Penambahan intratekal neostigmin pada bupivakain menghasilkan analgesia dan mengurangi hipotensi. Tujuan: menganalisa penambahan dosis rendah neostigmin dengan hasil maksimal dan efek samping minimal antara dosis 50 µg dan 75 µg Metode: penelitian menggunakan percobaan acak buta ganda terkontrol (Randomized Double Blind Controlled Trial) pada 36 pasien yang menjalani operasi dengan teknik anestesi spinal. Secara random subyek penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok A (penambahan neostigmin 50 g) dan kelompok B (penambahan neostigmin 75 g). Pengambilan subyek penggunakan kriteria inklusi dan eksklusi, apabila subyek tidak kooperatif dan membutuhkan analgesik tambahan selama pembedahan dikeluarkan dari penelitian ini. Analisis data untuk data numerik menggunakan independent t-test, sedangkan data kategorik menggunakan chi-square, dengan tingkat kemaknaan 95% (p < 0,05, dikatakan bermakna secara statistik). Hasil: Dari hasil perhitungan statistik, lama kerja sensorik pada kedua kelompok tidak terdapat perbedaan bermakna (p > 0,05). Lama kerja sensorik pada kelompok neostigmin 50 g yang ditambahkan pada bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg (197,78 ± 43,08 menit), sedangkan kelompok 75 g yang ditambahkan pada bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg (195,17 ± 40,60 menit). Begitu juga lama kerja motorik kedua kelompok tidak terdapat perbedaan bermakna (p > 0,05), pada kelompok neostigmin 50 g (249,83  44,60 menit), sedangkan kelompok neostigmin 75 g (248,78  33,28 menit). Namun mual dan muntah lebih sedikit pada penambahan neostigmin 50 g yaitu mual 16,7% dan muntah 22,2% dibandingkan penambahan neostigmin 75 g yaitu mual 83,3% dan muntah 77,8%. Kesimpulan: Efek penambahan neostigmin 50 g pada bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg mempunyai lama kerja blokade sensorik sama baiknya dengan penambahan neostigmin 75 µg pada bupivakain hiperbarik 0,5% 15 mg pada anestesi spinal, namun efek samping mual muntah lebih besar pada penambahan neostigmin 75 µg. Background: Spinal anesthesia with hyperbaric bupivacaine is widely used in surgical operation for the patients with various clinical conditions. The disadvantages of hyperbaric bupivacaine include acting slowly, vomit-nausea occurrence, and high hypotension. Intrathecal neostigmin can inhibit the metabolism in the spinal cord, release acetylcholine in the back bone and produce analgesia. The intrathecal neostigmin addition into bupivacaine provides analgesia and reduces hypotension. Objective: This research aims to analyze the addition of neostigmin at low dose with the maximum result and minimum side effect at dose ranging 50 g and 75 g. Method: This research employed a randomized double blind controlled trial to 36 patients undertaking surgical operation with spinal anesthesia technique. The subjects of research were classified randomly into two groups: group A (50 g neostigmin addition) and group B (75 g neostigmin addition). The subjects were selected using inclusion and exclusion criteria, when the subjects were not cooperative and needed extra analgesic during operation; they were excluded from this research. The data analysis for numeric data was done using independent t-test, while that for categorical data was done using chi-square, at significance level of 95% (p < 0.05, said as significant statistically). Result: From the result of statistical calculation, it could be found that the sensory action durations in both groups were not different significantly (p > 0.05). The sensory duration action of 50 g neostigmin group added into 15 mg hyperbaric bupivacaine 0.5% was (197.78  43.60 minutes) , while that of 75 g neostigmin group was (195.17  40.60 minutes). Similarly, the duration of motor action in both groups was not different significantly (p > 0.05); the duration of motor action in 50 g neostigmin group was (249.83  44.60 minutes) and that in 75 g neostigmin group was (248.78  33.28 minutes). Nausea and vomit were, however, less in 50 g neostigmin addition (16.7% nausea and 22.2% vomit) than in 75 g neostigmin addition (83.3% nausea and 77.8% vomit). Conclusion: The effect of 50 g neostigmin addition into 15 mg hyperbaric bupivacaine 0.5% had sensory blockage action duration as good as the 75 g neostigmin addition into 15 mg hyperbaric bupivacaine 0.5% in spinal anesthesia, but the nausea and vomit side effect was higher in 75 g neostigmin addition.