Abstrak


Analisa pengelolaan limbah B3 untuk mencapai proper biru di PT. Cipta Kridatama Site Tunas Inti Abadi Kalimantan Selatan


Oleh :
Dika Meylia Fitri - R0009033 - Fak. Kedokteran

Tujuan : Setiap kegiatan produksi pasti menghasilkan limbah, diantara limbah yang dihasilkan terdapat limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan limbah B3 yang benar dan seperti apa kriteria pengelolaan limbah yang sesuai dengan kriteria penilaian PROPER biru. Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif, yaitu dengan memberikan gambaran tentang bagaimana proses pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang sudah ada dibandingkan dengan dengan kriteria penilaian PROPER biru selanjutnya dianalisa seberapa besar implementasi PROPER Biru dalam hal Pengelolaan Limbah B3 yang sudah dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site Tunas Inti Abadi. Hasil Penelitian : Persentasi penerapan implementasi PROPER Biru untuk tahun 2012 di PT. Cipta Kridatama site Tunas Inti Abadi dalam hal Pengelolaan Limbah B3 telah mencapai dan melebihi target awal yakni 75%, karena hasil untuk tingkat kepatuhan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan PT. Cipta Kridatama site Tunas Inti Abadi adalah 88,5 %. Simpulan Penelitian : Berdasarkan hasil analisa tingkat kepatuhan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan PT. Cipta Kridatama site Tunas Inti Abadi adalah 88,5 %, hal ini berarti bahwa kegiatan pengelolaan limbah B3 yang telah dilakukan oleh PT. Cipta Kridatama site TIA sudah dapat dimasukkan kedalam kategori taat dan layak untuk mengajukan kegiatan PROPER. Saran yang diberikan kepada perusahaan adalah memastikan jenis limbah yang disimpan di TPS sesuai dengan izin yang diperoleh dan segera menunjuk pihak pengangkut limbah yang memiliki izin resmi untuk mengangkut limbah kategori medis infeksius Objective: Each production activity must yield waste, including the dangerous and poisonous waste (B3). The objective of research is to find out how the process of managing B3 waste appropriately is and what criteria of waste management is corresponding to the blue PROPER assessment criteria. Method: The method used in this research was a descriptive one, by giving a description on how the existing B3 waste management process is compared with the criteria of blue PROPER assessment, and then the implementation of Blue PROPER in the term of B3 Waste Management that had been undertaken by Tunas Inti Abadi site of PT. Cipta Kridatama was analyzed. Result: The presentation of Blue PROPER implementation for 2012 in Tunas Inti Abadi site of PT. Cipta Kridatama had achieved and exceeded the original target of 75%, because the result of B3 waste management compliance level the Tunas Inti Abadi site of PT. Cipta Kridatama had undertaken was 88.5%. Conclusion: Based on the result of analysis, the B3 waste management compliance level the Tunas Inti Abadi site of PT. Cipta Kridatama had undertaken was 88.5%; it means that the B3 waste management activity the TIA site of PT. Cipta Kridatama had undertaken had been categorized into compliant and feasible to propose PROPER activity. The recommendation given to the company was to ascertain that the type of waste stored in TPS had been consistent with the license obtained and to designate immediately the waste transporter having official license to transport the medical infectious category of waste.