Abstrak


Kajian kuat tarik belah dan modulus of rupture beton normal dengan bahan tambah metakaolin dan serat galvalum az 150


Oleh :
Arief Suryo Prabowo - I0107044 - Fak. Teknik

Dewasa ini perkembangan zaman dan teknologi menuntut kemajuan tak terkecuali dalam bidang material bangunan. Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan tentang material bangunan. Penelitian material tersebut tidak hanya pada penentuan komposisi campuran material yang tepat, tetapi juga mencari berbagai alternatif lain seperti penambahan zat aditif dan penggantian suatu komponen dengan komponen lainnya. Beton memeliki kekurangan yaitu kuat tarik yang kecil, sehingga perlu adanya perbaikan salah satunya dengan penambahan tulangan mikro galvalum AZ 150 dan metakaolin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan metakaolin dan serat galvalum terhadap kapasitas kuat tarik belah dan modulus of rupture beton yang dihasilkan dengan variasi campuran yang telah ditentukan. Penelitian dilakukan dengan penelitian eksperimental laboratorium. Dalam penelitian ini menggunakan dua benda uji berupa silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm untuk uji kuat tarik belah, dan balok beton dengan ukuran panjang 400 mm, lebar 100 mm, dan tinggi 100 mm, untuk uji modulus of rupture dengan masing-masing kadar penambahan metakaolin sebesar 0 % dan 7,5 % dan serat galvalum sebesar 0 %, 0,25 %, 0,50 %, 0,75 % dan 1 %. Proses pengujian meliputi uji bahan, uji kuat tarik belah, dan uji modulus of rupture. Hasil pengujian beton yaitu sebagai berikut dimana nilai kuat tarik belah beton normal berserat galvalum AZ 150 ditambah metakaolin mencapai nilai tertinggi pada kadar serat galvalum 0,50% dengan kuat tarik belah sebesar 2,854 MPa. Nilai modulus of rupture beton normal berserat galvalum AZ 150 ditambah metakaolin mencapai nilai tertinggi pada kadar serat galvalum 0,50% dengan modulus of rupture sebesar 5,935 MPa, sehingga terjadi peningkatan nilai kuat tarik belah rata-rata sebesar 31,52 % pada penambahan kadar serat sebesar 0,50 %. Serta terjadi peningkatan nilai modulus of rupture rata-rata sebesar 55,57 % pada penambahan kadar serat sebesar 0,50 %.