Abstrak


PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH SAWAH TERDEGRADASI GALIAN C (BATU BATA) DENGAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK PADA PERTANAMAN PADI (Oryza sativa L)


Oleh :
Mirnawati Kristina Putri - H0708130 - Fak. Pertanian

Penelitian ini dilaksanakan di desa Jantisari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Lokasi penelitian merupakan lahan sawah milik petani yang telah beralih fungsi untuk penggalian tanah Galian C. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesuburan (sifat kimia) tanah sawah Desa Jantisari, Jumantono, Karanganyar dan mengetahui perlakuan penggunaan bahan organik dalam memperbaiki sifat kimia tanah sawah yang terdegradasi pada pertumbuhan dan hasil Padi (Oriza sativa, L). Pelaksanaan uji coba pertumbuhan dan hasil Padi (Oriza sativa, L) di Rumah Kaca Jumantono, sedangkan pelaksanaan analisa tanah dan jaringan tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret mulai Juni 2011 sampai November 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 6 perlakuan dan diulang 4 kali serta diletakkan secara acak menyeluruh. Adapun perlakuannya P0 (Kontrol (Tanah awal terdegradasi)), P1 (Perlakuan pupuk anorganik sesuai anjuran petani N 200 kg/ ha; P 100 kg/ ha; K 50 kg/ ha), P2 (Perlakuan bahan organik (pupuk kandang), dosis 5 ton/ha), P3 (Perlakuan bahan organik (pupuk bokhasi), dosis 5 ton/ha), P4 (Perlakuan pupuk kandang dan pupuk anorganik anjuran (50:50), yaitu 2,5 ton/ ha pupuk kandang dan pupuk anorganik (N 100 kg/ ha; P 50 kg/ ha; K 25 kg/ ha)) dan P5 (Perlakuan pupuk bokhasi dan pupuk anorganik anjuran (50:50), yaitu 2,5 ton/ ha pupuk bokhasi dan pupuk anorganik (N 100 kg/ ha; P 50 kg/ ha; K 25 kg/ ha)). Analisis data menggunakan uji F taraf 5% atau Kruskal-Wallis dan uji DMR taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian pupuk anorganik, pupuk kandang dan bokhasi mampu meningkatkan N total, P tersedia dan K tertukar pada perlakuan pupuk bokhasi dan pupuk anorganik anjuran (50:50), yaitu 2,5 ton/ ha pupuk bokhasi dan pupuk anorganik (N 100 kg/ ha; P 50 kg/ ha; K 25 kg/ ha. Peningkatan tertinggi sebesar N total (0,28), dan K tertukar (0,70 me 100g-1). Peningkatan P tersedia dan pertumbuhan tertinggi ditunjukkan pada perlakuan bahan organik (pupuk bokhasi), dosis 5 ton/ha sebesar 58,68 ppm dan 92,19 cm. Pemberian pupuk anorganik, pupuk kandang dan bokhasi mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan hasil padi. Sedangkan jumlah anakan produktif dan hasil gabah kering panen tertinggi pada perlakuan pupuk bokhasi dan pupuk anorganik anjuran (50:50), yaitu 2,5 ton/ ha pupuk bokhasi dan pupuk anorganik (N 100 kg/ ha; P 50 kg/ ha; K 25 kg/ ha masing-masing senilai 13,3 dan 20,75 g.