;

Abstrak


Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) dan Tipe Reciprocal Peer Tutoring (RRT) Ditinjau dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII Smp Negeri Di Kabupaten Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011


Oleh :
Nurtesti Handayani Mawasid - S851002013 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar yang lebih baik antara pembelajaran kooperatif tipe TGT dan pembelajaran kooperatif tipe RPT, (2) manakah yang memiliki prestasi belajar yang lebih baik antara siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, sedang dan rendah, (3) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara pembelajaran dengan tipe TGT atau tipe RPT pada masing-masing motivasi berprestasi tinggi, sedang atau rendah, (4) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara motivasi berprestasi tinggi, sedang atau rendah pada pembelajaran dengan tipe TGT, dan (5) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara motivasi berprestasi tinggi, sedang atau rendah pada pembelajaran dengan tipe RPT. Populasi penelitian adalah siswa SMP Negeri di Kabupaten Sukoharjo kelas VIII semester II tahun pelajaran 2010/2011. Banyaknya data sampel adalah 220 siswa yang diambil dari SMP Negeri 1 Kartasura kelas VIII F dan VIII G, SMP Negeri 2 Kartasura kelas VIII B dan VIII C, dan SMP Negeri 2 Gatak kelas VIII G dan VIII F. Teknik pengambilan sampel penelitian adalah stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket motivasi berprestasi siswa. Sebelum tes prestasi belajar matematika dan angket motivasi prestasi digunakan terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Pada uji coba tes prestasi belajar matematika dilakuakan pengujian terhadap tingkat kesukaran butir soal, daya pembeda dan reliabilitas. Sedangkan uji coba angket motivasi berprestasi diuji tentang konsistensi internal dan reliabilitas. Hasil dari uji pendahuluan diketahui bahwa sampel dari kedua kelompok penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal, variansinya homogen, dan dalam keadaan seimbang sebelum diberi perlakuan. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis menggunakan Anava dua jalan dengan sel tak sama untuk taraf signifikan 5%. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu: uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Hasil uji prasyarat adalah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Dari hasil analisis disimpulkan: (1) pembelajaran kooperatif tipe TGT memberikan prestasi belajar matematika yang sama dengan pembelajaran tipe RPT, (2) siswa dengan motivasi berprestasi tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan motivasi berprestasi sedang maupun rendah, dan siswa dengan motivasi berprestasi sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar matematika yang sama, (3) model pembelajaran dengan tipe TGT dan tipe RPT tidak berbeda hasilnya apabila diberikan pada siswa dengan motivasi berprestasi tinggi dan siswa dengan motivasi berprestasi rendah, namun pembelajaran dengan tipe TGT memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran dengan tipe RPT pada siswa dengan motivasi berprestasi sedang, (4) dengan pembelajaran tipe TGT, prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi berprestasi tinggi, sedang dan rendah sama, (5) dengan pembelajaran tipe RPT, prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi berprestasi tinggi lebih baik daripada siswa dengan motivasi berprestasi sedang, sedangkan prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi berprestasi sedang dan rendah sama.