Abstrak


Eksistensi Pasar Tradisional Menghadapi Pasar Modern di Kota Surakarta


Oleh :
Fitri Magdalena Sinaga - I0608005 - Fak. Teknik

Eksistensi adalah mempertahankan apa yang menjadi salah satu di antara pilihan yang jumlahnya tidak terbatas. Keberadaan pasar tradisional memberikan andil besar dalam pembangunan struktur ekonomi perkotaan. Pasar tradisional berkembang sebagai suatu kebutuhan primer sebagian besar masyarakat. Akan tetapi eksistensi pasar tradisional dalam sistem perkotaan sering sekali dipandang sebagai benalu ruang kota karena kondisi pasar tradisional yang identik dengan kesemrawutan dan kekumuhannya. Pasar tradisional perlu menata dan mempertahankan eksistensinya. Atribut pasar tradisional yang terkenal dengan kekumuhan dan kesemrawutannya harus segera dihilangkan. Karena pada dasarnya arus globalisasi mendorong modernisasi di segala dimensi kehidupan. Hal ini dimaksudkan agar pasar tradisional menjadi penyeimbang bagi kehadiran pasar modern. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif atau survey (descriptive research or survey) yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta di lapangan terkait pasar tradisional dan pasar modern di Kota Surakarta dengan ciri memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena dengan tujuan untuk menerangkan hubungan atau korelasi antara pasar tradisional dengan pasar modern di Kota Surakarta. Analisis data dilakukan terhadap 9 komponen eksistensi yang terdiri dari kebijakan, infrastruktur, kondisi fisik dan non fisik, manajemen dan pengelolaan pasar, komoditas dagangan, dukungan permodalan, konsumen, jangkauan pelayanan dan waktu operasional. Analisis korelasi pasar tradisional dengan pasar modern di Kota Surakarta menunjukkan bahwa keberadaan pasar modern mempengaruhi eksistensi pasar tradisional di Kota Surakarta. Meskipun pada hakikatnya pasar modern dan pasar tradisional mempunyai kelebihan masing-masing dimana segmentasi pasar yang berbeda satu sama lainnya namun tetap saja keberadaan pasar modern membuat pasar tradisional semakin terhimpit. Ketidakberdayaan pasar tradisional di Kota Surakarta dikarenakan keterbatasan modal, rantai distribusi barang yang panjang sehingga harganya menjadi mahal, kondisi fisik dan non fisik pasar tradisional yang tidak nyaman, dan kualitas barang dagangan yang ada di pasar tradisional tidak lebih baik dari pasar modern. Hal itulah yang pada akhirnya menyatu dan menjadi fenomena atas keberadaan pasar tradisional menghadapi pasar modern. Kata kunci : eksistensi, pasar tradisional, pasar modern