Abstrak


Analisis Biaya, Keuntungan dan Daya Saing Usahatani Tembakau di Kabupaten Boyolali


Oleh :
Siti Munawaroh - H0307084 - Fak. Pertanian

Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui: (1) besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan usahatani tembakau di Kabupaten Boyolali, (2) tingkat efisiensi usahatani tembakau di Kabupaten Boyolali, (3) tingkat daya saing tembakau di pasar Kabupaten Boyolali. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif analitik dan pelaksanaannya dengan teknik survai. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Boyolali dengan memilih Kecamatan Selo sebagai lokasi penelitian karena mempunyai jumlah produksi tembakau terbanyak. Ukuran sampel petani pada penelitian ini adalah 30 yang diambil dari dua desa yang dijadikan lokasi penelitian dengan penentuan jumlah sampel dari masing-masing desa dilakukan secara proporsional dan pengambilan sampel menggunakan metode sistematic random sampling, sehingga sampel petani di Desa Tarubatang adalah 15 dan sampel petani Desa Jeruk 15. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan, besarnya biaya eksplisit Rp 27.440.905,19/Ha/MT, biaya implisit Rp 12.413.197,32/Ha/MT dan total biaya Rp 39.854.102,00/Ha/MT. Penerimaan Rp 49.408.333,33/Ha/MT, keuntungan Rp 26.146.822,00/Ha/MT dan rentabilitas 181,77/Ha/MT. Efisiensi usahatani tembakau Rajangan sebesar 2,12. Nilai efisiensi usahatani tembakau Rajangan lebih dari satu, yang berarti bahwa usahatani tembakau Rajangan termasuk dalam kategori efisien. Semakin menjauhi angka satu maka akan semakin efisien. Marginal Cost (MC) usahatani tembakau Rajangan di Kabupaten Boyolali Rp. 25.650,00. Dalam penelitian ini harga jual ditingkat pasar Kabupaten Boyolali adalah Rp. 75.000,00 – Rp. 80.000,00 per kg. Jika dibandingkan dengan nilai MC yang diperoleh, maka MC lebih kecil daripada P (harga pasar) yaitu Rp. 25.650,00 < Rp. 75.000,00 – Rp. 80.000,00. Hal ini menunjukan tembakau Rajangan di Kabupaten Boyolali memiliki daya saing, berarti petani tembakau Rajangan dapat menerima tambahan hasil yang besar dari penambahan biaya yang relatif kecil tiap satuan luas tanam yang ada. Hasil dari analisis uji t bahwa nilai t hitung sebesar 12,975 sedangkan nilai t tabel dengan tingkat signifikan 5 % adalah 2,048. Jadi nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel (thitung > ttabel) maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga produksi tembakau Rajangan berpengaruh nyata terhadap biaya total usahatani tembakau Rajangan dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka pengaruh yang terjadi, sampel dapat berlaku untuk populasi (dapat digenerelisasikan). Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,857 menunjukan bahwa 85,7 % biaya total usahatani tembakau Rajangan dapat dijelaskan oleh produksi tembakau Rajangan, sedangkan sisanya 14,3 % dijelaskan oleh faktor lain yang tidak deteliti. Nilai korelasi (R) sebesar 0,926 mendekati nilai 1 sehingga terjadi hubungan yang sangat kuat antara produksi dengan biaya total usahatani tembakau Rajangan.