Abstrak


Prarancangan Pabrik Acrylonitrile dengan Proses Dehidrasi Ethylene Cyanohydrin Kapasitas 50.000 Ton/Tahun


Oleh :
Diah Kartika Puspita Sari - I0508004 - Fak. Teknik

Acrylonitrile (C3H3N) adalah bahan kimia yang mempunyai fungsi yang sangat penting dalam menunjang pembangunan di sektor industri, yaitu sebagai bahan kimia antara (intermediate) dalam pembuatan polimer seperti acrylic fibre, termoplastik, Acrylonitrile Butadiene Styrene dan Styrene Acrylonitrile, karet sintetik, dan juga adiponitrile. Pabrik acrylonitrile dengan bahan baku yang berupa ethylene cyanohydrin dengan kebutuhan sebesar 68.800 ton/tahun akan didirikan di Cilegon, Banten pada tahun 2017 dengan kapasitas 50.000 ton/tahun. Pembuatan acrylonitrile ini melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, pembentukan produk, dan pemurnian produk. Pada tahap persiapan bahan baku, ethylene cyanohydrin dialirkan ke vaporizer untuk diuapkan dan dipanaskan sampai 280oC. Pada tahap pembentukan produk, ethylene cyanohydrin yang telah diuapkan dialirkan ke dalam reaktor fixed bed multitube, non adiabatic, non isothermal dengan kondisi operasi 280oC - 251oC dan tekanan 1,3 atm. Reaksi berlangsung pada fase gas dengan menggunakan katalis alumina. Pada tahap pemurnian produk, larutan acrylonitrile yang terbentuk dimurnikan dengan menara distilasi untuk memperoleh larutan acrylonitrile 99%. Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air pendingin dan pemadam kebakaran yang bersumber dari air laut, yaitu dengan kebutuhan sebesar 704.258,78 kg/jam. Sedangkan untuk air umpan boiler dan konsumsi umum dan sanitasi diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) dengan kebutuhan sebesar 6.467,75 kg/jam. Unit pengadaan steam dengan kebutuhan sebesar 28.184,59 kg/jam. Unit pengadaan listrik sebesar 424,48 kW dari PLN dan generator. Unit pengadaan bahan bakar IDO sebesar 0,573 m3/jam. Unit pengadaan udara tekan sebesar 75,44 m3/jam. Limbah cair yang mengandung acrylonitrile akan direaksikan dengan sodium (Bi) Sulphite menjadi sodium sulphonate yang bersifat biodegradable sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan. Limbah padat yang berasal dari limbah domestik ditampung di bak penampung kemudian dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sedangkan untuk limbah padat yang berasal dari pengendapan limbah cair dipendam di dalam tanah. Pabrik juga didukung dengan laboratorium yang berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku dan produk (hidrometer, viskometer tube, GC-MS) serta proses produksi (GC-MS). Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas dengan struktur organisasi line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 200 orang. Hasil analisis ekonomi didapatkan Rate of Return (ROI) sebesar 52,20% sebelum pajak dan 39,15% sesudah pajak. Pay Out Time (POT) didapatkan sebesar 1,66 tahun sebelum pajak dan 2,12 tahun sesudah pajak. Break Even Point (BEP) sebesar 54,51%, Shut Down Point (SDP) sebesar 45,80%, dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 12,98%. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik acrylonitrile layak untuk didirikan.