Abstrak


Pengaruh Diameter Roller CVT (Continously Variable Transmision) dan Variasi Putaran Mesin Terhadap Daya pada Yamaha Mio Sporty Tahun 2007


Oleh :
Restu Prima Bagus Wibowo - K2508023 - Fak. KIP

ujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengaruh diameter roller CVT terhadap daya pada Yamaha Mio Spoty Tahun 2007, (2) Mengetahui pengaruh variasi putaran mesin terhadap daya pada Yamaha Mio Sporty Tahun 2007, (3) Mengetahui interaksi diameter roller CVT dan variasi putaran mesin terhadap daya pada Yamaha Mio Sporty Tahun 2007. Penelitian ini dilakukan di BENGKEL AHASS TARUNA MOTOR SPORT yang beralamatkan di Jl. Bhayangkara No. 78 Solo dengan menggunakan alat DYNOJET tipe 250i. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Obyek dalam penelitian ini menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Sporty Tahun 2007, dengan nomor polisi AD 2113 ER, nomor mesin 5TL840397 Dan nomor rangka MH35TL0067K83947. Teknik Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif yaitu menggambarkan hasil penelitian secara grafis dalam histogram atau polygon frekuensi yang menghubungkan antar variabel. Sebagai parameter input pada penganalisisan data meliputi : Diameter Roller CVT (15 mm (standar pabrik), 16 mm, dan 17 mm), Variasi putaran mesin (5000-9000 rpm), dan daya mesin. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Perubahan ukuran diameter dari roller CVT 16 mm mampu menghasilkan puncak daya maksimal pada putaran mesin lebih awal sehingga mampu menghasikan putaran bawah dengan daya yang lebih bertenaga. (2) Perubahan ukuran diameter dari roller CVT 17 mm menghasilkan daya yang menurun oleh karena terlalu cepatnya gerak roller yang tidak sesuai dengan putaran mesin sehingga terlalu memaksakan beban kerja yang diterima roller CVT. (3) Penggunaan roller CVT diameter 16 mm pada sepeda motor Yamaha Mio Sporty menghasilkan daya maksimal pada putaran mesin yang lebih awal dan lebih optimal dibandingkan dengan penggunaan roller CVT diameter 15 mm. Pada penggunaan roller CVT diameter 16 mm menghasilkan daya mesin maksimal sebesar 4,55 Hp pada putaran mesin 7500 rpm, sedangkan dengan pemakaian roller CVT diameter 15 mm menghasilkan daya sebesar 4,54 Hp pada putaran mesin 7800 rpm. (4) Penggunaan roller CVT diameter 17 mm pada sepeda motor Yamaha Mio Sporty menghasilkan pencapaian daya yang terlalu cepat sehingga daya maksimal tidak optimal. Pada penggunaan roller CVT diameter 17 mm menghasilkan daya maksimal sebesar 4,48 Hp pada putaran mesin 7700 rpm. (5) Kenaikan putaran mesin dapat menaikkan daya yang dihasilkan pada poros roda hingga daya maksimal karena semakin besar putaran mesin akan menyebabkan gaya sentrifugal yang dihasilkan roller CVT semakin besar sehingga daya dari mesin dapat disalurkan dengan maksimal menuju poros roda.. Kenaikan putaran mesin setelah mencapai daya maksimal membuat daya yang dihasilkan pada poros roda menurun. Berdasarkan pada hasil kesimpulan, peneliti menyarankan : (1). Pengguna sepeda motor matic hendaknya selalu memeriksa keadaan roller terutama dari ukuran diameternya, sebab dengan berkurangnya ukuran diameter roller CVT maka akan mengakibatkan daya yang dihasilkan mesin tidak dapat disalurkan dengan baik hingga pada poros roda. (2) Pengguna sepeda motor Mio Sporty hendaknya menggunakan roller CVT diameter 16 mm jika menginginkan putaran bawah yang lebih bertenaga sekaligus pencapaian putaran atas atau top speed yang lebih cepat. (3) Perubahan ukuran diameter roller CVT harus memperhatikan ukuran dari pulley primer dalam hal ini terkait masalah jarak lintasan kerja roller dan kapasitas mesin. (4) Bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan penelitian ini hendaknya melakukan penelitian terhadap pengaruh jarak gerak roller CVT terhadap diameter roller CVT.