;

Abstrak


Pembelajaran Biologi Menggunakan Keterampilan Proses Sains Dengan Model Berpikir Induktif Dan Model Pencapaian Konsep Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Studi Kasus Pembelajaran Kingdom Protista Siswa Kelas X Semester


Oleh :
Erna Noor Savitri - S831008018 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada siswa yang menggunakan pendekatan keterampilan proses sains dengan model berpikir induktif dan model pencapaian konsep, pengaruh aktivitas belajar, pengaruh berpikir kritis, dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah I Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012, sejumlah 10 kelas. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas yaitu kelas XE sebagai kelas eksperimen model berpikir induktif dan XF sebagai kelas eksperimen model pencapaian konsep. Data aktivitas belajar dan berpikir kritis dikumpulkan melalui angket. Data prestasi kognitif dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi. Data afektif dan psikomotor dikumpulkan dengan teknik observasi. Uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas menggunakan metode Levene-test. Analisis data menggunakan anava dengan desain faktorial 2x2x2. Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: (1) tidak ada pengaruh model pembelajaran yaitu model berpikir induktif dan model pencapaian konsep terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik; (2) prestasi kognitif, afektif dan psikomotor untuk siswa aktivitas belajar tinggi lebih baik dari pada siswa aktivitas belajar rendah; (3) prestasi kognitif, afektif dan psikomotor untuk siswa berpikir kritis tinggi lebih baik dari pada siswa berpikir kritis rendah; (4) ada interaksi antara model dengan aktivitas belajar siswa yang berpengaruh terhadap prestasi. Siswa dengan aktivitas rendah memperoleh prestasi lebih baik menggunakan model berpikir induktif, sedangkan siswa dengan aktivitas tinggi memperoleh prestasi lebih baik menggunakan model pencapaian konsep; (5) tidak ada interaksi antara model dengan berpikir kritis siswa; (6) tidak ada interaksi antara aktivitas belajar dengan berpikir kritis siswa yang berpengaruh terhadap prestasi; (7) tidak ada interaksi antara model dengan aktivitas belajar dan berpikir kritis siswa yang berpengaruh terhadap prestasi. Kata kunci : Pendekatan Keterampilan Proses Sains, Model Berpikir Induktif, Model Pencapaian Konsep, Aktivitas Belajar, Berpikir Kritis, Prestasi dan Protista