Abstrak


Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tebu dalam Pembuatan Gula Pasir di Pabrik Gula Soedhono Kabupaten Ngawi


Oleh :
Nita Dwi Kartika Sari - H0307062 - Fak. Pertanian

Tebu merupakan bahan baku utama dalam pembuatan gula pasir yang memiliki masa simpan relatif singkat. PG Soedhono merupakan perusahaan yang mengolah tebu menjadi gula pasir dan tergabung dalam PTPN XI. Kapasitas produksi maksimal setiap kali produksi adalah 2.700 ton. Namun, kapasitas produksi di PG Soedhono selama ini seringkali kurang dari kapasitas produksi maksimal dan sering terjadi kekurangan bahan baku di awal musim giling dan kelebihan bahan baku di pertengahan musim giling. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengendalian persediaan bahan baku tebu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuantitas persediaan bahan baku yang ekonomis dalam setiap hari produksi, untuk mengetahui tingkat efisiensi biaya persediaan dan untuk mengetahui cara pengendalian persediaan bahan baku tebu agar intensitas bahan baku tebu untuk proses produksi dapat merata selama musim giling di PG Soedhono Kabupaten Ngawi. Metode dasar penelitian ini adalah metode diskriptif analitis. Metode análisis data penelitian ini adalah metode EPQ (Economic Production Quantity). Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu PG Soedhono, dipilih berdasarkan kenyataan bahwa PG Soedhono sering mengalami keadaan kekurangan bahan baku tebu di awal musim giling dan kelebihan bahan baku di pertengahan musim giling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan selisih antara kebijakan perusahaan dan perhitungan dari metode EPQ (Economic Production Quantity) selama enam tahun yaitu tahun 2005-2010 (dalam ton) secara berurutan sebesar 587,76 ton; 791,22 ton; 667,21 ton; 719,90 ton; 765,13 ton; dan 1.201,44 ton. Total biaya produksi berdasarkan perhitungan EPQ pada tahun 2005-2010 masing-masing sebesar Rp 11.268.766,00; Rp 15.013.614,00; Rp 12.415.888,00; Rp 15.402.746,00; Rp 19.540.746,00; dan Rp 63.779.346,00. Pengaturan penjadwalan tebang perlu memperhatikan kemasakan tebu dan diperlukan adanya pengamatan terhadap curah hujan di wilayah kebun PG Soedhono untuk penjadwalan penanaman. Dengan penjadwalan tersebut diharapkan produksi tebu yang dihasilkan mencapai optimal. PG Soedhono dalam segi produksi belum mencapai jumlah yang ekonomis. Total biaya dan penjadwalan di perusahaan tersebut juga belum efisien. Dari penelitian ini dapat disarankan sebaiknya PG Soedhono melakukan pengaturan kuantitas produksi agar ekonomis dengan menambah jumlah tebang angkut harian, menambah kemitraan dengan petani tebu dan memberikan insentif kepada petani tebu. Selain itu, diperlukan pengaturan penjadwalan penanaman dan tebang tebu dengan memperhatikan curah hujan, varietas tanaman tebu dan kemasakan tebu.