Abstrak
Pengaruh Temperatur Udara Terhadap Unjuk Kerja Unit Desalinasi Surya Berbasis Pompa Kalor Dengan Menggunakan Proses Humidifikasi- Dehumidifikasi
Oleh :
Indri Yaningsih - S95100800 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh temperatur udara dan pengaruh
penggunaan pemanas udara surya plat datar dua laluan dengan dua penutup kaca
terhadap unjuk kerja unit desalinasi surya berbasis pompa kalor dengan
menggunakan proses humidifikasi dan dehumidifikasi. Unit ini terdiri dari sistem
pompa kalor, humidifier, dehumidifier serta pemanas udara surya plat datar dua
laluan dengan dua penutup kaca. Penelitian dilakukan secara indoor experiment.
Energi surya dihasilkan dari simulator surya dengan menggunakan lampu
halogen. Intensitas radiasi matahari divariasi sebesar 828 W/m², 924 W/m², 1014
W/m², dan 1120 W/m², sehingga dihasilkan temperatur udara masuk humidifier
berturut-turut sebesar 60°C, 63°C, 68°C dan 71°C. Untuk unit desalinasi tanpa
kolektor surya temperatur udara masuk humidifier sebesar 37°C. Parameterparameter
yang dibuat konstan adalah putaran kompresor sebesar 1.200 rpm,
temperatur air laut sebesar 45°C, laju aliran volumetrik air laut sebesar 300 l/jam,
dan air laut dalam unit disirkulasi ulang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
volume produksi air tawar meningkat seiring dengan peningkatan temperatur
udara masuk ke humidifier pada unit desalinasi surya ini. Laju produksi air tawar
rata-rata dari unit desalinasi surya pada temperatur udara masuk humidifier 37oC,
60oC, 63oC, 68oC dan 71oC berturut-turut 18 l/hari, 24,48 l/hari, 26,64 l/hari,
29,52 l/hari dan 35,64 l/hari. Penggunaan pemanas udara surya plat datar dua
laluan dengan 2 penutup kaca dapat meningkatkan produksi air tawar untuk
variasi intensitas radiasi surya 828 W/m2, 924 W/m2, 1014 W/m2 dan 1120 W/m2
berturut-turut sebesar 36%, 48%, 64% dan 76%.