Abstrak


Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan pada Sapi Perah Rakyat di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali


Oleh :
Hendro Suryo Saptono - H0506054 - Fak. Pertanian

Peternakan sapi perah di Indonesia rata-rata masih berskala kecil dan bersifat tradisional yang menyebabkan produktivitas ternak rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah dengan memperbaiki kinerja reproduksi. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak yaitu dengan penggunaan Inseminasi Buatan. Penelitian ini dimulai pada bulan 21 April – 30 Juni Tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan pada sapi perah rakyat di Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dasar deskriptif, yaitu memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan bertolak dari data yang dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan dalam konteks teori-teori dari hasil penelitian terdahulu. Metode penelitian dilaksanakan secara survei dengan unit analisis peternak yang memelihara sapi PFH. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah random sampling atau sampel acak yang memiliki tujuan tertentu. Setiap sampel diambil adalah peternak yang memiliki ternak sapi perah dan sudah pernah beranak. Paremeter yang diamati meliputi : Non Return Rate (NRR), Service Per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Calving Rate (CvR), Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis secara deskriptif melalui persentase, rata-rata dan jumlah kebuntingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternak yang tidak memerlihatkan birahi kembali (Non Return Rate) setelah satu kali di IB adalah sebesar 11 %, dua kali IB adalah sebesar 27%, tiga kali IB adalah sebesar 67% dan yang di IB empat kali atau lebih adalah sebesar 100%. Jumlah pelayanan IB sampai ternak menjadi bunting (Service Per Conception) didapatkan hasil pada satu kali IB sebesar 11 %, dua kali IB sebesar 24 %, tiga kali IB sebesar 44% dan empat kali IB atau lebih adalah sebesar 21 %,. Persentase kebuntingan (Conception Rate) untuk satu kali IB yaitu 11% , dua kali IB sebesar 24 %, tiga kali IB sebesar 44% dan empat kali IB atau lebih adalah sebesar 21 %. Persentase kelahiran pedet (Calving Rate) dari hasil dari satu kali inseminasi (apakah pada inseminasi pertama atau kedua dan seterusnya) adalah 100%. Hasil yang didapat sangat dipengaruhi 4 faktor yaitu ; yaitu semen beku, ternak betina sebagai akseptor IB, keterampilan tenaga pelaksana (inseminator) dan pengetahuan zooteknis peternak. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan di Kecamatan Mojosongo dapat dikategorikan baik Kata kunci : SAPI PFH, Inseminasi Buatan, Non Return Rate (NRR), Service Per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Calving Rate (CvR)