Abstrak


Kajian Tentang Proses Pembelajaran Pada Sanggar Lukis “Warung Seni” Di Sriwedari, Surakarta


Oleh :
Alfan Reza Fathony - K3207014 - Fak. KIP

. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Tujuan pembelajaran sanggar lukis “Warung Seni” di Sriwedari, Surakarta. (2) Materi yang diajarkan pada sanggar lukis “Warung Seni” di Sriwedari, Surakarta. (3) Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran pada sanggar lukis “Warung Seni” di Sriwedari, Surakarta. (4) Model yang digunakan dalam proses pembelajaran pada sanggar lukis “Warung Seni” di Sriwedari, Surakarta. (5) Media yang digunakan dalam proses pembelajaran pada sanggar lukis “Warung Seni” di Sriwedari, Surakarta. (6) Sistem evaluasi hasil belajar siswa pada sanggar lukis “Warung Seni” di Sriwedari, Surakarta. Strategi yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan memanfaatkan informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan). Validitas data dicapai dengan menggunakan triangulasi sumber dan review informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Tujuan sanggar lukis “Warung Seni” sebagai pelengkap pendidikan seni rupa yang ada pada lembaga pendidikan formal secara praktek atau keterampilan sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Namun dilihat dari segi wawasan masih kurang mencukupi karena dalam kegiatan bimbingan di sanggar lukis ini anak tidak diberikan teori dan referensi tentang seni lukis. (2) Materi tentang teknik melukis dan pewarnaan yang diberikan selalu dibimbing dan diberikan contoh. Hal ini membuat hasil lukisan anak terpaku pada gambar yang telah dicontohkan oleh pembimbing. Pembelajaran dengan cara ini akan berdampak pada kurangnya kemandirian dan kreativitas anak dalam melukis. (3) Bimbingan melukis di sanggar lukis “Warung Seni” paling banyak diikuti oleh anak-anak usia 3-12 tahun. Walaupun usia anak berbeda-beda namun materi yang diberikan sama. (4) Dari sekian metode yang digunakan, metode praktik atau demonstrasi lebih dominan digunakan pada saat bimbingan. Hal ini dikarenakan pembelajaran di sanggar lukis “Warung Seni” ini terfokus pada pembelajaran praktek melukis. (5) Penggunaan model pembelajaran kontekstual terlihat pada saat anak diajak menggambar ke lokasi yang ditentukan pembimbing. Hal ini dilakukan untuk melatih anak melukis obyek diam maupun bergerak secara langsung. (6) Media pembelajaran yang digunakan di sanggar lukis “Warung Seni” adalah gambar sketsa obyek yang digambar di papan white board. Proses pembuatan gambar sketsa obyek bertahap. Dengan cara seperti ini anak mudah menerima materi yang diajarkan dan pada akhir bimbingan seluruh anak bisa menyelesaikan gambar secara bersamaan, sehingga tidak ada anak yang tertinggal saat waktu kegiatan bimbingan selesai. (7) Bentuk evaluasi di sanggar lukis “Warung Seni” berupa pembahasan langsung. Bentuk evaluasi melalui pembahasan ini terbukti efektif diterapkan karena siswa dapat mengetahui letak kekurangan dan kelebihan karya lukis yang telah mereka buat.