;

Abstrak


Analisis pemasaran sapi brangus di Kabupaten Sragen


Oleh :
Slamet Rochmadi - S4210111 - Sekolah Pascasarjana

Mengingat umumnya motivasi peternak sapi potong adalah untuk memperoleh uang tunai melalui penjualan hasilnya. Tinggi rendahnya harga yang diterima peternak erat kaitannya dengan keadaan struktur pasar besarnya margin pemasaran, sehingga untuk meningkatkan pemasaran peternak sapi dapat dicapai apabila struktur pasar dan penyebab tingginya margin pemasaran diketahui. Semakin banyak lembaga tataniaga yang terlibat dalam pemasaran suatu produk, akan dapat diperkirakan akan semakin tinggi biaya pemasaran komoditi. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sragen, dengan 96 sampel peternak sapi brangus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui margin pemasaran, share margin dan tingkat efisiensi pada tataniaga pemasaran sapi brangus. Data yang digunakan meliputi data primer kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistika dengan pendekatan margin pemasaran, share margin dan tingkat efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemasaran sapi brangus setiap tataniaga I, II, III, IV mendapatkan pembagian yang sama. Margin pemasaran berbeda-beda tergantung dari biaya penyaluran masing-masing tataniaga. Share margin keuntungan yang seimbang sehingga fungsi pemasaran yang dilakukan pada setiap tataniaga pemasaran sama dan sudah adil. Tingkat efisiensi berbeda, semakin pendek tataniaga semakin efisien dan semakin panjang tataniaga semakin tidak efisien. Saran-saran yang diajukan adalah upaya penyempurnaan sistem tataniaga dengan penguatan kelembagaan yang ada, sehingga fungsi-fungsi tataniaga seperti informasi pasar, risk manajemen dapat bekerja secara optimal. Membentuk pola kemitraan yang harmonis antara produsen dan konsumen sapi brangus yang menganut prinsip win-win solution, dimana konsumen atau penyalur sebagai inti dan peternak atau produsen sebagai plasma inti. Produsen atau peternak untuk menggunakan saluran tataniaga I (Produsen-Konsumen). Meningkatkan hubungan yang terintegrasi antara produsen dan konsumen. Menghindari adanya permainan harga yang dilakukan oleh pedagang pengumpul (Tengkulak dan Pedagang besar), menjaga keseimbangan pasar agar bersaing secara sempurna dan efisien.