Abstrak
Strategi lembaga bhakti kemanusiaan umat Beragama (lbkub) dalam penanganan pengungsi Erupsi gunung merapi tahun 2010 (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Strategi Lembaga Bhakti Kemanusiaan Umat Beragama (LBKUB) dalam Penanganan Pengungsi Erupsi Gunun
Oleh :
Tangguh Tri Adhi Megantara - D0307068 - Fak. ISIP
Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten
Boyolali. Letaknya di lereng Gunung Merapi membuat desa ini turut terkena dampak
erupsi Gunung Merapi yang terjadi tahun 2010. Sekitar 2.827 jiwa warga desa terpaksa
mengungsi meninggalkan desa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh LSM
Lembaga Bhakti Kemanusiaan Umat Beragama (LBKUB) dalam penanganan pengungsi
erupsi Gunung Merapi tahun 2010 di Desa Klakah. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan strategi serta hasil yang dicapai
setelah strategi tersebut dilaksanakan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aksi yang dikemukakan
oleh Talcott Parsons. Dalam strateginya LBKUB bertindak sebagai aktor dalam
penanganan pengungsi erupsi Merapi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, data
diambil dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sampel
diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menjamin validitas data
digunakan triangulasi sumber, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model
interaktif.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi LBKUB dalam penanganan
pengungsi dilaksanakan dalam 3 masa bencana. Masa sebelum bencana, saat bencana,
dan setelah bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Strategi penanganan pengungsi
yang dilakukan LBKUB merupakan suatu tindakan sosial. Strategi tersebut mengandung
komponen-komponen dasar dari satuan tindakan seperti yang diungkapkan oleh Parsons
berupa tujuan, alat, kondisi, dan norma. Strategi penanganan pengungsi terdiri beberapa
program yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan di setiap masa bencana.
Pada masa sebelum bencana, strateginya adalah dengan meningkatkan kapasitas
masyarakat dalam hal pengurangan resiko bencana. Kemudian pada saat bencana, strategi
yang dilakukan adalah kegiatan tanggap darurat seperti penyelamatan, perlindungan,
pengurusan, serta pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. Sedangkan setelah bencana,
strateginya adalah dengan melakukan kegiatan pemulihan pada beberapa sektor
kehidupan dasar masyarakat seperti ekonomi, pertanian, sanitasi air, dan psikologis.
Dalam melaksanakan strateginya, LBKUB berpedoman terhadap norma dan aturan-aturan yang ada seperti adat, undang-undang, dan prosedur penanganan pengungsi.
Meski seringkali dihadapkan pada situasi dan kondisi yang menjadi kendala, namun
secara umum strategi penanganan pengungsi erupsi Gunung Merapi oleh LBKUB
berhasil dilaksanakan dengan baik, terlihat dari para pengungsi yang dapat tertangani
dengan baik, tercukupi kebutuhannya, serta pada akhirnya mereka dapat kembali pada
kehidupannya sehari-hari.